PANDAI MELOMPAT KE DIMENSI LAIN
Penulis (pengarang) harus punya kemampuan lebih dari orang biasa. Dalam mengembangkan kreatifitas, penulis harus bisa menemukan aspek-aspek yang berbeda dari obyek yang sama yang dilihat orang lain.
Bagi penulis, obyek yang paling biasa pun bisa membuatnya melompat ke dimensi-dimensi lain yang tidak terbayangkan oleh orang lain.
Bagi penulis, 1+1 tidak harus 2.
Keterampilan 'melompat' bisa dilatih dan dibiasakan melalui keseriusan dan keteraturan.
Oleh : Donatus A. Nugroho
Komentar :
Donatus A. Nugroho :
Micky Irawan :
Dila Serenade Sekar :
Zya Verani :
Dela Bunga Venus :
Sumber :
Perpustakaan Yayasan Universal NikkO + MayokO AikO
Penulis (pengarang) harus punya kemampuan lebih dari orang biasa. Dalam mengembangkan kreatifitas, penulis harus bisa menemukan aspek-aspek yang berbeda dari obyek yang sama yang dilihat orang lain.
Bagi penulis, obyek yang paling biasa pun bisa membuatnya melompat ke dimensi-dimensi lain yang tidak terbayangkan oleh orang lain.
Bagi penulis, 1+1 tidak harus 2.
Keterampilan 'melompat' bisa dilatih dan dibiasakan melalui keseriusan dan keteraturan.
Oleh : Donatus A. Nugroho
Komentar :
Donatus A. Nugroho :
Kuncinya, mencoba memikirkan aspek-aspek yang tidak biasa, yang "bukan semestinya". Sebab-akibat yang tidak otomatis.
Micky Irawan :
Ya Mas DAN, itulah wujud yang harus diterapkan dari seorang penulis. Melayang ke dimensi manapun meski raga masih ditempat :)
Dila Serenade Sekar :
Bagi penulis 1+1 = tak terhitung.
Zya Verani :
1+1 samajuga dengan 4-2 kan, mungkin begitu maksudnya, ya kan om Don? kita harus mampu nenemukan cara lain yang tidak instan agar sampai ketujuan aslinya..:p
Dela Bunga Venus :
cari tema berbeda, sudut pandang yang unik dan karakter yang berbeda dari cerita keseharian/ sumber yang sama? *berusaha menyimpulkan. Mikir.
Sumber :
Perpustakaan Yayasan Universal NikkO + MayokO AikO
0 komen:
Posting Komentar