Kamis, 31 Mei 2012

Hak Sesama Muslim

Hak sesama muslim ada 6 :


jika kamu berjumpa dgn nya, ucapkanlah salam;
jika kamu diundang, penuhilah;
jika kamu diminta nasihat, berilah nasihat;
jika dia bersin lalu mengucapkan 'alhamdulillah', ucapkanlah 'yarhamukallah;
jika dia sakit, jenguklah;
jika dia meninggal, antarkanlah jenazahnya"

[HR al-Bukhari & Muslim]

Senin, 28 Mei 2012

Antara Larangan dan Keinginan

Tataplah diri ini!
Betapa ia sangat merindukan sesuatu yang belum ia dapatkan,
mengapa ia sangat cenderung terhadap apa yang dilarang..?
Semakin kuat keinginan yang belum didapat semakin dahsyat gejolak mengejarnya.
Semakin hebat larangan semakin kuat pula kerinduan terhadapnya.
Ternyata kedua-duanya seringkali bekerjasama tuk menggelincirkan hati kita..

Seperti hari ini, kita bangun dan berangkat keluar rumah tuk memburu keinginan..
maka berhati-hatilah!,
Jika ikhlas telah memenuhi dada, syurga dan ridho-Nya telah jelas menjadi muara,

disana rambu-rambu larangan telah terpasang, kita pasti melewatinya, kecenderungan untuk melanggarnya pasti ada,
bahkan ia seakan menggoda dan memaksa menawarkan keinginan yang belum tercapai..,
maka sehebat apa iman memimpin diri menghadapinya..?

bagaimana mungkin kita akan melanggar larangannya sementara kita mengharapkan rahmat-Nya?
Bagaimana mungkin kita akan mengetahui rambunya jika Al Quran dicampakkan?,
bagaimana mungkin kita akan memahami keinginan suci bila hati tak berdzikir, otak tak berpikir..?

larangan Allah adalah kasih sayang bukan pengekang,
maka luruskan niat, maksimalkan usaha lalu bertawakkallah,

Minggu, 27 Mei 2012

Just words... Seribu Kata , Seribu Tamparan , Tak Kan Cukup Menggambarkan Sakitnya Luka Ini...

aku tak mau bicara tentang dirinya atau tentang apapun .
aku tak ingin merasakan apapun , mencicipi apapun , atau berbuat apapun yang lain .
aku hanya ingin mencabut sumbat , mengerjakan yang harus ku kerjakan , dan berharap segera berlalu . 
ini lilinku , aku bisa meniupnya jika aku mau .



yang benar-benar ku inginkan darimu dan dari seluruh dunia yang menyebalkan ini ,
termasuk aku sendiri ,
adalah secepat mungkin lenyap , menghilang ke dalam kehampaan , kekosongan .



kenapa orang tidak boleh memilih ingin menjalani ,
atau tidak menjalani hidup mereka dengan cara mereka sendiri ??
this is my way , i love my way !!!



kebanyakan anak harus mengalami depresi ,
entah ringan atau berat .
entah kapan sebelum menjadi dewasa .
dan mereka biasanya pandai sekali menutupinya .
barangkali banyak anak yang kau kenal ,
yang dengan tingkat berbeda-beda ,
MERASAKAN SEPERTI YANG KAU RASAKAN SEKARANG ...



saya ingin membiarkan anda berpesta pora dengan pikiran-pikiran anda ,
tapi ingat ,
berpikir negatif , bicara negatif , atau perbuatan negatif terhadap diri sendri atau siapapun ,
merupakan suatu bentuk KEKERASAN yang bisa menimbulkan LUKA-LUKA PERMANEN !!!



ingatkan diri anda bahwa hidup ini indah , menarik , menggairahkan ,
sehingga sesekali anda ingin berjuang keras membebaskan diri dari jurang yang dingin , keras , gelap , menyakitkan , dan terkadang menakutkan ,
untuk pindah ke bukit yang bermandikan cahaya mentari , aman , penuh kasih ,
yang terletak di sisi lain .



jika ada orang yang sungguh berniat menukar keburukan dengan kebaikan ,
putus asa dengan pengharapan ,
kegagalan dengan keberhasilan ,
kesedihan dengan kebahagiaan ,
IA PASTI BISA !!!
orang hanya perlu diajari caranya ,
kemudian mengerjakan sendiri yang dipersyaratkan .
pertanyaan yang paling penting untuk saat ini adalah ,
BISAKAH ANDA MEMAAFKAN DIRI SENDIRI ????



mulailah berpikir positif dan optimistik ,
sebab pesimistik dan negativisme bisa menjadi racun yang betul-betul kuat .



kelihatannya mudah sekali bagi seseorang untuk memilih jalan keliru ,
yang hanya bisa mengantarkannya ke akibat-akibat negatif !!!



pernahkah terpikir tentang nyeri yang akan dirasakan oleh orang-orang yang menyayangimu ,
orang-orang yang akan kau tinggalkan ??



aku hampir selamanya bagian dari ketiadaan yang senantiasa hitam ,
yang terus mengapung perlahan-lahan di antara planet-planet di galaksi hitam ,
menembus ke-tak-terhinggaan yang gelap pekat .
tinggal mulut serta hidung yang belum terhisap .


aku suka berada dalam diriku sendiri ,
di tempat aku merasa terlindung ,
di tempat semuanya serba lembut , serba rapat , serba licin .
seperti di lumpur hidup .
rasanya seperti tenggelam sampai se-leher .

Sabtu, 26 Mei 2012

Cinta dan Kasih Sayang

Sungguh cinta dan kasih sayang itu hanya milik Allah .
Ketika hati meng-iman-i Allah ,
lantas kenapa mata me-munafik-an kesucian hati ?

Ketika tingkah laku ini menyalahgunakan "cinta n kasih sayang" .
Ketika itulah kemunafikan diri terpancar .

Iman yang bagaimana ini ?
Membiarkan dunia menodai makna cinta dan kasih sayang .

***

Kuatkan iman ku , Tuhan .
Aku ingin menjadi baik seperti janji pagi itu .
Disiplinkan hatiku , ya Allah .
Jagalah diriku , dan dia .
Sungguh Kau lah sang Pemilik Rahasia Kehidupan kami .
Berilah yang terbaik , ya Allah .
Aamiin .


Oleh : Merza Yuwanda
Jakarta, 26 Mei 2012
08:56 am

Kamis, 24 Mei 2012

Tersesat

ya Allah ,
semakin aku berusaha bertahan di sini ,
yang ku dapati adalah aku semakin tersesat dalam ketidak-pahaman tentang semua yang ada .
semakin aku berusaha untuk mengerti ,
semakin pula diri ini menjadi manusia paling tolol di perkumpulan itu .

haruskah aku menghentikan perjalananku ini ?
bukankah itu sudah jauh terlambat ?
ahh , aku begitu kalut menghadapinya .


Oleh : Merza Yuwanda
PKn FKIP Unsri, Inderalaya,
24 Mei 2012, 09:30 am

Selasa, 22 Mei 2012

Kesalahan

apa lagi ini .
hah . aku benar-benar tidak mengerti dengan keadaan ini .
ya , Tuhan .
andai saja semua bisa ku hindari .

yahh .
percuma juga mengeluh .
menyesal itu pasti .
tapi semua itu tidak akan memutar waktu .
semua sudah terjadi .

maafkan aku .
untuk semua yang mungkin kecewa karena ku .
termasuk diriku sndri .

yahh ,
lupakan dan anggap semua tidak pernah terjadi ,
This isn't as easy as I imagined .
dan ternyata semakin aku berusaha mengabaikannya ,
semakin kuat juga bayangan itu ,

ya Allah ,
tolong bantu aku mengontrol kekalutan ku .
yahh ,
aku memang tampak tenang di luar sana .
aku memang tampak seolah nothing happened .
tapi itu di luar sana .

lain halnya dalam jiwaku yang semakin kalut dalam penyesalan ini .
semakin terlarut dalam rasa bersalah yang kian berkecamuk .
aku hanya mampu terdiam dalam kesendirianku .
aku semakin dihantui dalam setiap tidurku .
dalam setiap lamunanku .

hilangkanlah itu semua dalam memoriku , Tuhan .
aku mohon .
aku ingin menjadi baik .
bantu aku ,
terangi langkahku .
bimbing aku .

aku muak dalam perjalanan yang penuh liku ini .
namun aku tak mampu mengangkuhkan diri untuk berhenti dan keluar dari arena ,
ya Allah .
Kau yg membolak-balikkan hati dan perasaan .
tenangkanlah jiwaku , ya Tuhan .

#MY

22 Mei 2012

Antara Godaan dan Petunjuk

Sadarkan aku dari mimpi yang sangat ku nikmati ini .
Bangunkan aku sebelum semuanya terlambat dan mengacaukan kehidupanku .
Sungguh jangan biarkan ragu menghampiriku .
Perjelaslah bahwa ini hanyalah godaan , bukan petunjuk .
Karena hati ini tak ingin menyakiti hati lainnya .


Oleh : Merza Yuwanda
Palembang, 22 Mei 2012
01:00 am

Senin, 21 Mei 2012

guru yg tak tahan kritik boleh masuk keranjang sampah

aku memang tidak pernah berkata bahwa aku manusia terbaik .
aku pun gak selamanya benar .
terlalu banyak kesalahan dan keegoisan yang aku lakukan di bumi ini .
aku pun kerap kali tak luput dari topeng
dan udah sering kali ku katakan aku membenci topeng itu .
tapi sekali lagi ku katakan , aku benci dengan diriku yang tak mampu tegas untuk menjauh .

ya Tuhan .
lagi dan lagi .
hanya keluhan yang ada dalam hidupku .
mengeluh pada mereka yang tak sempurna .
padahal diriku pun teramat sangat jauh dari kesempurnaan .

hah !
lagi lagi .
tema kemunafikan , melekat dalam keluhanku .
yahh , untuk siapa lagi kalau bukan oknum-oknum itu .

dan percakapan sore ini cukup membuat hati ini lega .
bukan lega karena telah mendapatkan solusi .
tapi setidaknya ,
aku cukup puas telah menumpahkan keluh kesah ku pada orang yang berkenan bertukar pikiran denganku sore ini .
terimakasih kakak :)

ahh
dunia ,
kalau bicara urusan dunia memang gak akan pernah ada habisnya .


Oleh : Merza Yuwanda
Palembang, 21 Mei 2012
18:06

Minggu, 20 Mei 2012

Pengkhianatanku

ketika akal ku semakin membenci
hati ini semakin menguatkan rasa sayang
entah bagaimana lagi aku mampu mengelak dan melupakan
seakan sia-sia semua usaha yang ku lakukan
otak kian memperkuat ingatan tentang masa itu

ahh
kau yang kini berada di sana
puaskah kau telah mengobrak-abrik kehidupan ku ?
berulang kali hancurkan hati yang kian terluka
sulit sekali melupakan perih itu

andai saja kau mampu memahami lebih dalam
mungkin tak akan pernah terjadi pertengkaran di tengah kita
yahh .
semua hal yang bersinggungan tentangmu membuatku terpuruk
dan semakin terjatuh dalam kemelankolisan hidup .

aku bukan lagi gadis tegar seperti dulu
tidak lebihnya dari pecundang
begitu dekat dengan gelar pengkhianat
entah hal apa yang kau racuni dalam otakku, dulu .

penyesalan kian berkecamuk dalam batin
sadarkah ?
hei, kau yang berada di sana !
adakah sedikit rasa mu mengembalikanku seperti dulu
karena aku begitu tak berarti kini

aku tak pernah menyalahkan mu dalam hilangnya status keanggotaan ku
karena memang itu murni aku yang memutuskan
aku pun tak pernah menyalahkan mu dalam kehilangan mereka dalam kehidupan ku
karena itu murni aku yang menjauhi mereka

sadarkah kau tentang rasa sakit yang aku rasa ?
pasca aku kehilangan semua itu .

tempat itu memang sangat kecil untuk ukuran yang dihuni oleh berpuluh-puluh orang
namun aku merasakan kehangatan di sana
tempat itu adalah rumah kedua bagiku
namun aku pergi , meninggalkannya
memang bukan perintahmu
memang murni aku yang memutuskan
tapi sadarkah kau kenapa aku seperti itu ?

***

ya Tuhan ,
aku semakin tidak rela dengan semua ini .
namun aku pun sulit kembali .
dan keputusan ku tempo itu .
berdampak pada kehidupan ku sekarang .
dan sampe sekarang aku tidak pernah berhasil untuk menjadi manusia yang memiliki loyalitas yang tinggi ,
karena kesan pengkhianat begitu kuat ku rasa di relung hati ini .
sakit sekali , Tuhan .


Oleh : Merza Yuwanda
Palembang, 20 Mei 2012
17:24

Fenomena Ujian Nasional, Cerminan Nasib Bangsa

Banyak berita yang mengabarkan kecurangan dalam proses UN berlangsung . Seperti yang kita ketahui , pemerintah pusat telah menetapkan sebuah ujian yang berskala nasional , padahal belum mampu memberikan pendidikan yang berskala nasional .

Banyaknya tuntutan dari berbagai pihak menyebabkan banyak pula bentuk kecurangan yang terjadi . Padahal UN itu sendiri turut mengerahkan polisi khusus untuk mengawasinya . Hal ini tentu sangat memprihatinkan , mengapa pihak sekolah se-nekat itu melakukan kecurangan untuk kelulusan siswa .

Secara kasat mata , kita bisa menilai bahwa apa yang dilakukan oleh pihak sekolah sangat tidak mencerminkan pribadi yang baik . Mereka seakan turut andil dalam pembodohan terhadap para generasi muda bangsa . Untuk apa selama ini pihak sekolah berupaya memberikan contoh akhlak terpuji , memotivasi siswa untuk belajar dan percaya pada kemampuan sendiri . Namun pada kenyataannya di saat Ujian Nasional , pihak sekolah justru menghalalkan segala cara untuk kelulusan siswa mereka .

Di sisi lain , kekhawatiran akan banyak siswa yang tidak lulus bila tanpa bantuan dari pihak sekolah atau tim sukses yang berdampak pada psikologis dan sosiologis siswa dan keluarganya , ikut memperkuat alasan kecurangan itu terjadi .

Karena seperti yang dijelaskan Ketua Departemen Penelitian dan Pengembangan Pengurus Besar PGRI , Abduhzen bahwa para guru , apalagi sekolah , merasa memiliki kewajiban meluluskan siswa . Jika banyak siswa yang tidak lulus , itu adalah kesalahan mereka . Rata-rata setiap kepala daerah meminta angka kelulusan 90% sampai 97% . Jika di bawah rata-rata, maka sekolah akan menghadapi masalah besar .

Maka dari itulah , kepala daerah menekan kepala dinas pendidikan , dan kepala dinas pendidikan menekan pihak sekolah . Sangat sedikit dan sangat jarang ada sekolah yang berani menghadapi resiko untuk membangkang .

Lalu siapa yang menjadi korban dalam hal ini ?

Tentu korban yang pertama adalah siswa . Siswa memang diuntungkan karena bisa menghindari gagal UN . Tapi mereka dirugikan karena terpaksa terlibat secara langsung dalam tindakan yang tidak sportif dan tidak jujur . Jiwa dan mental siswa akan terbentuk tidak sempurna . Kepastian akan ada bantuan jawaban yang mereka dapat membuat mereka tidak optimal dalam belajar . Karena memungkinkan sebagian dari mereka yang berpikir untuk apa belajar jika nanti jawaban akan datang menemui mereka .

Korban kedua adalah orangtua siswa . Mereka percaya terhadap pihak sekolah yang akan mencerdaskan otak dan pribadi anak mereka , namun dalam kenyataannya hal itu hanya berlangsung sesaat . Karena ternodai oleh praktik kecurangan yang tertanam dalam jiwa anak mereka .

Korban ketiga adalah terbengkalainya cita-cita NKRI untuk mencerdaskan kehidupan bangsa . Kepada siapa harus dibebankan tanggung jawab mencerdaskan kehidupan bangsa ini tatkala para penyelenggara pendidikan semakin terlarut dalam mindset pendidikan sebagai kontestasi politik ? Kalau hal ini terus berlarut , maka nasib bangsa inipun akan semakin suram . Karena siswa sekarang adalah calon pemimpin bangsa di masa yang akan datang . Bila jiwa mereka sudah dibentuk dari ketidakjujuran , bagaimana akan terlahir pemimpin yang jujur ?



#TugasProkep2011 
#OpiniMY


sumber bacaan ::

  1. Asmani, Jamal Ma’mur. 2009. 7 Kompetensi Guru Menyenangkan dan Profesional. Yogyakarta : Power Books (Ihdina)
  2. Kusnandar. 2010. Guru Profesional. Jakarta : PT. Raja Grafindo
  3. http://suherlicentre.blogspot.com/2010/02/kompetensi-profesional-pendidik.html
  4. http://exiaprasetya.wordpress.com/2010/05/12/empat-kompetensi-dasar-guru/
  5. Selasa, 19 April 2011. Berita. Guru Bagikan Jawaban Soal. Sumatera Ekspress

Sabtu, 19 Mei 2012

Kebahagiaan

yahh , untuk kesekian kalinya aku pun tersesat oleh pertanyaan ku sendiri .
pertanyaan yang ntah hilang kemana jawabannya .
terkadang bahagia pun terbalut kemunafikan dengan sangat rapi .

hah !
dunia ini sungguh keras .
semua serba sandiwara .
sulit sekali bagiku membedakan keasliannya .
bahkan yang sudah pasti topeng dan terbukti pun kerap kali menyangkal .

ini kah kebahagiaan itu ?
ketika Anda mampu menipu banyak orang untuk membuat hidup Anda sejahtera ?
ketika Anda dengan besar kepala menganggap diri Anda hebat ,
raja dunia ?
mampu membeli semua dengan uang yang tidak jelas ke-halal-an nya ,

shit*
bahagia itu bohong !
bahagia itu tidak ada !
bahagia itu sementara !
sementara yang sia-sia .

ahh , aku benci hal yang sementara dan sia-sia .
bukankah hidup kekal itu nanti ,
saat perhitungan itu selesai kita terima .
bukan di sini , bukan sekarang . tapi nanti .
lantas apa yang Anda kejar di dunia ini , kawan ?

kemunafikan yang menjijikan !


Oleh : Merza Yuwanda
Palembang, 19 Mei 2012
19:30

Hidup

Andai Tuhan memberiku kesempatan untuk meminta
hanya ada satu pinta ku yang teramat sangat ku inginkan
tolong Tuhan, kiranya Kau berkenan
izinkan aku untuk mampu menerka isi hatiku

agar aku pun mampu membedakan antara ingin dan obsesi
antara kebutuhan dan sekedar pelengkap
agar aku pun mampu mendengar nuraniku

terkadang
suara hati ini terkalahkan oleh keangkuhan
hingga aku pun sering kali jatuh terjerumus pada kesalahan langkah
andai saja aku lebih peka dengan jiwa ini
mungkin aku akan mampu menikmati hidup dengan lebih bermakna

Jumat, 18 Mei 2012

Penguasa Metropolitan

Bukan hidup seperti ini
Terlalu bergelut dalam kemunafikkan
Mengelaknyapun teramat sulit
Hingga terkadang mulai membenci diri


Ternyata aku terlalu pengecut untuk di depan
Seolah hanya mampu di balik layar
Berseru, berkoar-koar menantang sang penguasa metropolitan


Hah, enyahlah!
Hidup terlalu kotor dan menjijikkan
Berhentilah meracuni
Cukuplah kalian
Di sini terkontaminasi racunmu
Peri kecilpun terlalu mudah terjerumus
Menjadi target “penerus bangsa” terlalu sulit kudeskripsikan


Oleh : Merza Yuwanda
Palembang, 18 Mei 2012
23:00

Topeng

kalau hidup sekedar untuk saat ini
maka hedonisme akan semakin merajalela
terkadang aku tidak mengerti dengan semua ini
seakan menyia-nyiakan hidup yang hanya sementara
namun hati ini pun selalu melontarkan keluh kesah
mengumpat dan mengkambinghitamkan penderitaan
tertawa terbahak-bahak dalam suatu perkumpulan

hah !
topeng, lagi dan lagi
berulang kali ku katakan "aku benci topeng !"
namun diri ku pun terkadang tak luput dari topeng
sandiwara macam apa lagi ini ?


Oleh : Merza Yuwanda
Palembang, 18 Mei 2012
21:47 pm

Topeng Penguasa Dunia

hey kalian yang di sana
terlalu angkuh dengan kecerdasan yang sia-sia
sempatkah, atau mampukah kalian untuk berempati
kepada mereka yang mungkin teraniaya karena mu

mungkin kalian memang "sang penguasa dunia"
berbanggalah karena itu
hingga kalian tersadar bahwa semua itu hanya sementara

dan perlu kalian tau
topeng kalian begitu cantik dan sempurna untuk diuraikan


Oleh : Merza Yuwanda
Palembang, 18 Mei 2012
19:57 pm

Selasa, 15 Mei 2012

Kejujuran Hati

bagaimanapun kata yang tampak
masih benar hati kecilmu berkata
biarlah orang berkata apa
hati ini kan selalu jujur dengan keadaan sebenarnya

aku percaya hati yang kurasa
dari nurani, bukan dari otak
bukan juga dari emosi meledak-ledak

aku hampir selamanya bagian dari ketiadaan yang senantiasa hitam
terus mengapung perlahan-lahan di antara planet-planet di galaksi hitam
menembus ketakterhinggaan yang gelap pekat
tinggal mulut serta hidung yang belum terhisap


Oleh : Merza Yuwanda
Palembang, 15 Mei 2012
19:58

Minggu, 13 Mei 2012

Temukan Jodoh yang Pejuang

pilihlah jodoh karena agamanya,
kokoh dalam berpegang teguh pada keimanan kepada Allah.
Jodoh yang pejuang bagi keluarganya & masyarakat dalam membangun peradaban umat.

Untuk mengenalinya dan menemukan dapat dengan mudah,

bila anda bertemu dengan seseorang dalam kebersamaan,
kepedulian terhadap problem-problem kemanusiaan,
misalnya dalam bersama-sama memikirkan bagaimana mengentaskan kemiskinan,
bagaimana menyelenggarakan pendidikan tepat guna bagi anak yatim & anak dhuafa,
bagaimana membela orang lemah.

Nah dalam ajang kepedulian seperti itu jatidiri dzatiddin seseorang akan muncul secara orisinal.
Jatuh cinta di medan juang seperti ini biasanya akan berlanjut menjadi pasangan suami isteri yang memiliki kesamaan visi, indah, bersemangat dan tetap berfikir besar meski belum tentu menjadi orang kaya.
Medan perjuangan & kepedulian kepada masalah kemanusiaan itu lebih selektif.
Teman curhat yang kemudian menjadi isteri belum tentu menjamin kesamaan visi,
tetapi jodoh yang dijumpai di medan juang kemanusiaan menjamin kesamaan visi kemanusiaan.

Jumat, 11 Mei 2012

Lebih Baik daripada Dua Ekor Unta

Rasulullah SAW bertanya kepada sahabatnya,
"Siapakah di antara kalian yang suka berangkat PAGI setiap hari ke Buthan atau 'Aqiq (pusat jual beli unta berkualitas tinggi) kemudian kembali dgn membawa dua UNTA BESAR dan MENARIK tanpa dosa dan memutuskan silaturrahim (memperoleh unta tsb secara halal dan legal)?"
Sahabat menjawab, "Kami suka, wahai Rasulullah."

Lalu Rasulullah SAW bersabda,
"Sungguh...apabila seorang dari kalian pergi--di PAGI hari--ke masjid lalu belajar atau membaca DUA ayat dari Al-Quran,
itu lebih baik baginya daripada DUA ekor unta;
membaca TIGA ayat lebih baik dari TIGA ekor unta;
membaca EMPAT ayat lebih baik dari EMPAT ekor unta,
dan demikianlah hitungan-hitungan berikutnya."
(HR. Muslim, Ahmad dan Abu Daud)

***

Sungguh besar penghargaan Allah SWT bagi mereka yang mau menyempatkan dirinya membaca dan mengkaji ayat-ayat Allah SWT di waktu pagi walau hanya dua atau tiga ayat.

Mari awali hari-hari kita dengan membaca al-Quran, sebelum dilalaikan oleh urusan dunia yang begitu menggoda. Jika pada hari itu bisnis kita tidak berhasil, kita tetap harus tersenyum dan bersyukur, karena kita telah memperoleh kebaikan yang lebih berharga dari seekor unta terbaik dengan membaca ayat-ayat-Nya di pagi hari.

Rabu, 09 Mei 2012

Membela Gengsi Menolak Koreksi

Dan apabila dikatakan kepada mereka: "Ikutilah apa yang Telah diturunkan Allah," mereka menjawab: "(Tidak), tetapi kami Hanya mengikuti apa yang Telah kami dapati dari (perbuatan) nenek moyang kami". "(Apakah mereka akan mengikuti juga), walaupun nenek moyang mereka itu tidak mengetahui suatu apapun, dan tidak mendapat petunjuk?" (Q.S. Al baqoroh: 170),

ternyata diri menyimpan potensi gengsi,
menutupi kesesatan dengan kedok petunjuk,
dan membela kebodohan dengan dalih kebiasaan..
Seringkali diri terjebak membela salah daripada menerima hidayah,
betapa sering diri memilih gengsi daripada menerima koreksi,
dan tak jarang diri mendukung malu daripada memperbaiki perilaku.
Jika kebenaran terukur dengan banyaknya pengikut,
bukankah penghuni neraka jauh lebih banyak dari penghuni syurga?
Jika karena banyak untung yang didapat,
mampukah api syaitan menyaingi rahmat-Nya?
Ketahuilah,
hanya gengsi dan sombong yang membuat seseorang setia pada kesalahan..
***
Semoga diri tak menikmati kelalaian, memandang indah kebodohan.
Mari bersihkan hati, agar setitik hidayah dan setetes hikmah begitu terasa menyegarkan,
lalu menumbuhkan kecenderungan dan kesetiaan pada kebaikan.

Sumber :
www.dakwahkantor.com

Senin, 07 Mei 2012

Hidup cuma 1,5 JAM SETARA WAKTU AKHIRAT, masih milih yang HARAM ? NO, WAY !

Hidup ini sangat singkat,
Kata pepatah jawa "urip mung mampir ngombe"
hidup cuma mampir buat minum aja.

Al Quran mengatakan secara implisit bahwa satu hari di akhirat rasanya bagaikan seribu tahun di dunia.
(QS 22:47, 32:5) Bukankah ini kaidah teori relativitas?

Laron berpikir telah hidup lama,
buktinya sudah mengelilingi ruangan rumah,
namun jika cicak melihatnya maka umur laron hanya semalam saja.

Cicak pikir umurnya juga telah lama,
namun jika dilihat oleh kucing maka umurnya sebentar saja.

Kucing pikir ia telah berumur panjang,
namun apakah sama jika kuda yg melihatnya?

Begitu pula kuda jika dilihat oleh manusia maka umur kuda hanya singkat saja.

Bagaimana dengan manusia?
Siapa yg melihat umur manusia?
Mari kita lihat berdasarkan Al Quran sebagai sumber kebenaran absolut.

1 hari akhirat = 1000 tahun
24jam akhirat = 1000 tahun
3jam akhirat = 125 tahun
1,5jam akhirat = 62,5 tahun
Umur manusia rata-rata 60 - 70 tahun.
Jadi hidup manusia ini jika dilihat dari langit hanyalah 1,5 jam saja.
Pantaslah kita selalu diingatkan masalah waktu.
Hanya satu setengah jam saja.
Menentukan kehidupan abadi kita kelak,
hendak surga atau neraka.
(QS 35:15 , 4:170)

Cuma satu setengah jam saja cobaan,
maka bersabarlah
(QS 74:7,52:48,39:10)

Satu setengah jam saja coba buat Allah senang dan hentikan buat setan senang.
(QS 43:36)

Cuma satu setengah jam saja mencoba menahan nafsu & ganti dgn SUNNAH-NYA.
(QS 12:53, 33:38)
SATU SETENGAH JAM...
sebuah perjuangan teramat singkat,
dan Allah ganti dengan surga Ridha Allah...
(QS 9:72, 98:8 ,4:114)

Sabtu, 05 Mei 2012

Kegelapan Hidup

tidak ada anak yang lahir kotor
tetapi aku saksi
dunia yang tamak dan penuh dengan kemunafikan
dapat dengan mudah mengotori dan menjerumuskan mereka

aku hanya menyaksian banyak hal
kemunafikan , ke-bobrok-an yang diberhalakan

kamu tidak akan mengerti
dunia ini bukan untuk ku
aku sudah memutuskan untuk berhenti
berhenti terhempas-hempas mencari kebebasan semu
berhenti mencari arah dan tujuan
satu-satunya alasan aku untuk hidup
maafkan aku

siapa yang menginginkan aku menjadi seperti ini ?
siapa yang menumpuk kebencian di dada ku ?
dan aku di sini
di tengah kegelapan yang pekat dan tak punya ujung

Jumat, 04 Mei 2012

Dua Kali "Dipaksa" Sedekah

Jum’at kemarin, saya memutuskan untuk segera mencari masjid terdekat di daerah Depok karena waktu sudah mendekati saat sholat Jum’at. Masjid di dalam sebuah komplek perumahan yang menjadi tujuan. Alhamdulillah masih dapat di barisan kedua dan saya langsung shalat sunnah. Usai shalat, saya menyalami orang-orang di sebelah kanan dan kiri, depan dan juga belakang. Namun ada yang sedikit aneh dengan laki-laki yang duduk di sebelah kanan saya. Rupanya, usai saya menyalaminya tadi wajahnya tak berpaling dari saya dan terus menatap saya dengan sebaris senyumnya yang tak berubah. Saya menengok sesaat ke arahnya, ia tetap dengan senyumnya. Namun saya merasa risih karena terus menerus “disenyumi” laki-laki yang tak saya kenal ini.

Akhirnya saya menengok lagi ke arahnya, kali ini lebih lama. Ia masih dengan senyumnya yang garisnya tak sedikitpun berkurang dari beberapa menit yang lalu ia memulainya. Sementara saya malah dibuat bingung dan
tak tahu harus berbuat apa. Oh, beberapa detik kemudian baru saya sadar. Kenapa tak saya balas saja senyumnya? Senyum pun tercipta dari saya. Ia masih terus menatap saya dengan senyum indahnya, dan belum  selesai. Saya ulangi lagi senyum saya, lebih tulus, lebih indah dari sebelumnya. Ia pun tersenyum lebih lebar dan menyudahi aksi senyumnya kepada saya.

Ia, ternyata lelaki istimewa. Penyandang autis adalah manusia istimewa karena memiliki banyak kelebihan pada dirinya. Baru saja saya diajari olehnya tentang senyum dan bagaimana memberikan senyum yang tulus dan indah kepada siapapun. Setelah saya perhatikan, ia melakukan itu juga kepada jamaah yang lain. Senyum dan berwajah berseri adalah sedekah bagi saudara kita, dan lelaki istimewa ini seolah baru saja memaksa saya untuk bisa tulus tersenyum, agar menjadi nilai sedekah kepada siapapun.

Selesai urusan senyum, saya beralih kepada Khatib yang baru saja naik mimbar. Sambil khatib menyampaikan nasihat-nasihatnya, kotak infak pun melintas di depan saya. Saya sengaja membiarkan kotak infak itu melintas tanpa henti dari depan saya karena kotak infak di depan masjid sesaat sebelum saya masuk tadi sudah lebih dulu saya sentuh. Ketika kotak infak beralih ke depan lelaki istimewa itu, ia menyodorkan balik kotak itu ke arah saya. Dengan sangat sopan saya menggeser kembali kotak itu ke arahnya sambil memberi isarat bahwa saya sudah berinfak di depan masjid. Tapi lagi-lagi ia menggeser kotak itu ke arah saya, sambil tangannya memberi isarat agar saya memasukkan sejumlah uang ke dalamnya. Saya pun mengalah, saya memasukkan selembar uang ke dalamnya kemudian menggeser ke arahnya.

Kali kemudian saya kembali dibuatnya tersenyum lantaran ia kembali menggeser kotak itu ke saya, seolah mengatakan, “tambah lagi”.  Saya pun menambahnya lagi, dan gentian ia yang tersenyum. Kini gilirannya, kotak berada di depannya. Saya jadi penasaran gerangan apa yang akan dilakukannya. Ia mengeluarkan selembar uang kertas, meskipun agak sedikit disembunyikan namun saya tahu berapa nilainya. Ah, saya jadi malu. Yang ia sedekahkan hari itu lebih besar nilainya dari yang saya sedekahkan. Pantas saja ia seolah “memaksa” saya untuk menambah lagi, dan lagi sedekah di hari itu. Bagi saya, hari itu ia seperti malaikat yang tengah mengajari saya untuk bersedekah lebih banyak. Ia benar-benar lelaki istimewa, yang Allah sengaja pertemukan saya dengannya di baris kedua masjid itu.

Bersamaan dengan itu, suara Khatib terdengar memberi kesimpulan dari ceramahnya siang itu, “Sedekah yang kita berikan, tak hanya menyelamatkan saudara kita dari rasa lapar, tetapi juga menyelamatkan saudara-saudara kita dari sifat kufur kepada Allah”.

Hari Jum’at itu, menjadi salah satu hari Jum’at yang istimewa buat saya. Allah, melalui lelaki istimewa itu, mengajarkan saya untuk sedekah lebih baik lagi dari yang sudah biasa saya lakukan. Pertama, sedekah
senyum, kedua sedekah dengan harta. Wallaahu’a’lam


Sumber :: daarut-tauhiid@yahoogroups.comOn Behalf Of Bayu Gawtama

Rabu, 02 Mei 2012

Lebih Berat dari Dosa

Berkata ibnu Abbas:

Wahai pelaku dosa..
Jangan merasa aman dari akibat buruk dosa..
Karena yang mengikuti dosa bisa lebih besar dari dosa..

Sedikitnya rasa malumu kepada orang yang berada di kanan kirimu ketika berbuat dosa..
Lebih berat dari dosa yang kamu perbuat..

Tertawamu sementara kamu tidak tahu apa yang Allah lakukan padamu..
Lebih berat dari dosa..

Kegembiraanmu ketika berbuat dosa..
Lebih berat dari dosa..

Rasa sedihmu ketika terluput dari dosa..
Lebih berat dari dosa..

Rasa takutmu kepada angin yang akan membuka pintumu ketika berbuat dosa..
Sedangkan hatimu tIdak merasa takut dari pengawasan Allah..
Lebih besar dari dosa yang kamu lakukan..

***

lindungi kami dari dosa , dan yang mengiringinya ya Allah .
aamiin

Selasa, 01 Mei 2012

Kenangan yang Hilang

Mereka semua berdatangan
mereka mencoba membuatku tertawa
mereka mengajakku bermain
sebagian bermain untuk bersenang-senang dan sebagian untuk dikenang
dan kemudian mereka pergi
meninggalkan aku di tengah reruntuhan permainan
tanpa tahu mana yang harus dikenang
dan yang mana untuk sekadar bersenang-senang
dan meninggalkan aku dengan gema dari tawa yang bukan milikku
lalu datanglah kau dengan caramu yang lucu
tidak seperti orang lain
dan kau membuatku menangis tersedu-sedan
dan tampaknya kau tidak peduli meski aku menangis
kau bilang permainan sudah selesai
dan menunggu sampai seluruh airmataku berubah menjadi kebahagiaan


oleh :: -sheila-