Sabtu, 30 Juni 2012

Kelas Pupucen 30 Juni 2012 :)

Pupucen malem ini edisi Atensi loh :D
Seru nih . Jadi kita saling kirim-kirim puisi , terserah seberapa panjang , pake judul , dan tertuju untuk siapa puisinya .
hehehe :D

nahh , daripada tenggelem , sayang dong . mendingan aku copas aja lah yahh di sini . aku abadikan biar suatu waktu bisa dibaca ;)

oke siipp . check it out !

Ini Bukan Lagi Dulu
Oleh : Merza Yuwanda


kata sapa riang menyambut setiap pendatang
akupun mendapatkan hal itu
lalu diam hilang berlari ke belakang
menutup diri, mengintip, diam-diam berdecak kagum
bukan karena enggan atau angkuh untuk melebur
hanya mengutuk diri tak mampu berkata "ini aku"
hanya mencuri ilmu tanpa mengusik "ada aku di antara kalian"
itu dulu

diam ku melahirkan iri dalam hati
ini aku ingin belajar
tapi begitu pengecut untuk menyapa riang
ini aku ingin berbaur
tapi hanya mengintip di balik layar
ahh, lagi-lagi itu dulu

kembali kuhadir dengan sapa ragu dan malu-malu
berkata "ini aku"
ahh, mereka ramah seperti hari lalu menyambutku
merangkul kasih penuh hangat
berbisik lebut "mari belajar bersama"
ini bukan lagi dulu

ahh, kalian membuatku semakin gila
seperti haus mendera berkepanjangan kala tak kusapa pagi untuk kalian
aku rindu diskusi itu meski ku tak mengerti
kalian inspirasi dan semangatku
terimakasih

untuk : kelas cendol

Palembang, 30 Juni 2012
FYI , aku dapet 8 jempol !!!
ih waw !
dari siapa aja ? mau tau ?
nihh aku sebutin satusatu yahh ;)
  • bunda Arniyati Shaleh
  • kak Iman Safri Lukman
  • Endah W. Sucy
  • Chaerul Akbar Al-Haq
  • Maemuts Fibrian
  • Sri Ade Mulyani
  • Uya Carooe
  • Teta Mahda 

Nih , ada lagi satu puisi yang aku buat lagi :D
Kado Terindah Hari Itu
Oleh : Merza Yuwanda
ada haru pada hari itu
ketika pertemuan kecil penuh tawa
tak ragu kupilih kalian untuk mengisinya : hari spesial itu
kalianlah kado terindah hari itu
 
berdesir hati ini atas sambut hangat seorang bunda
perkenalan singkat namun penuh makna
membimbing diri yang masih rapuh
menguatkan sayap untuk ku mulai terbang seperti mereka
 
ahh kalian keluarga baruku
inspirasi dalam setiap gores kata per kata yang kubuat
cambuk semangat dalam jiwa
tak letih memaksa diri menguatkan pondasi
 
di sini ku labuhkan semuanya
tentang tujuan dalam setiap ukiran kata
mengajari diri menghargai karya
dan di sini ku mulai semuanya
 
untuk :
bunda Asni Ahmad Sueb, ayah Mayoko Aiko , Endah W. Sucy, mbak Diyuna Syam , kak Iman Safri Lukman , mas Pekik Bayumukti Utomo , mas Ari Keling , om Donatus A. Nugroho , mas Cem Acem , dan cendol lainnya
Palembang, 30 Juni 2012
Nah , untuk puisi yang ini dapet 3 jempol nih .dari siapa aja ?
  • Endah W. Sucy
  • kak Iman Safri Lukman
  • Uya Carooe

Yang ini puisi yang kubuat untuk Keluarga CERITO :)
Kupilih Kalian
Oleh : Merza Yuwanda


tak ku indahkan protes dia pada minggu 17
ku tunda tiup lilin dari mama hari itu
kupilih kalian yang menemaniku
dan semua itu berakhir bahagia
hari spesial penuh kesan haru
terimakasih

untuk : CERITO

Palembang, 30 Juni 2012
Puisi yang ini dapet 1 Jempol dari mbak Diyuna Syam


Berhubung mas Pekik mention kayak gini :
Pekik Bayumukti Utomo :: "Eza Merza untuk aku mana? =.="
padahal udah tuh aku buat juga untuk mas Pekik, tapi gak apalah .
di detik-detik terakhir Pupucen berakhir aku buat juga puisi untuk mas Pekik .
Inspirasinya dari kebiasaan mas Pekik tiap jam 12 malem yang suka bikin ketawa karena postingannya yang suka aneh-aneh . hahahha :D
Awalnya sih mas Pekik minta nya bikin cerpen (udah dari jaman lama minta nya) tapi berhubung aku ga bisa bikin cerpen , jadinya pas ada kesempatan di Pupucen , sekalian ajalah kubuatkan juga untuk mas Pekik . hihihi :D
Nih , ini penampakan puisi nya . Maaf yahh kalo jelek :p

Manusia Menara Air, Kuburan Belanda, dan Pohon Jengkol
Oleh : Merza Yuwanda


siapa dia?
mengaum tengah malam mengusik lamunan
sekali, dua kali, tiga kali
ahh ternyata selalu begitu
tak perlu kuhitung berapakalipun

siapa dia?
manusia penghitung waktu
tepat tengah malam meniti menara air
mengaum, dan berucap harap
lalu terjun ke kuburan belanda

siapa dia?
sekali waktu memetik jengkol
sekali waktu menanam jengkol
lalu menebang pohon jengkol
tak lupa dengan cangkulnya

siapa dia?
diamdiam aku menunggu
kejutan apa lagi yang kan dihadirkan
pernah sekali waktu membuatku heran
dengan alur menjadi tukang ojek
ahh ternyata jengkol belum berbuah alasannya

terkhusus untuk :: mas Pekik Bayumukti Utomo
Palembang, 30 Juni 2012


Note : 
maaf mas , aku ga bisa bikin cerpen . jadinya puisi aja yah . maaf kalo jelek :p
Untuk puisi ini aku dapet 2 jempol nih , dari :
  • Endah W. Sucy
  • Uya Carooe
FYI , mas Pekik bilang mau simpen puisinya . Dan ternyata emang bener , disimpen di catetannya dan dapet tambahan jempol lagi nih dari 6 orang teman fb nya mas Pekik , ini dia orangnya
  • Mega Bintang 
  • Dian Khayliza
  • Nurjannah Jaimbum
  • Vindy Putri
  • Putri Eka Pertiwi Hirawling
  • Mutiara Azilah
Hehehe . nihh klik aja kalo mauu liat penampakan catetan mas Pekik .

>> penampakan <<

ehm , tapi harus berteman dulu dengan mas Pekik :( baru bisa liat nya . hehe



Eh ga nyangka , ternyata mas Pekik buat puisi balesan juga untukku :D

Jadi terharu, nih penampakan puisinya :D

Wanita SFC
Oleh : Pekik Bayumukti Utomo


Kehadiranmu mengguncangkan dunia pria
Pria-pria yang sedang menonton sepakbola
Dikala kami sedang ribut membincangkan bola
Kau hadir merubah segalanya
Suasana menjadi ramai dan hidup

Kini hadirmu selalu dinantikan
Oleh kami para penikmat sepakbola
Untuk sekedar membuatkan kopi
Kopi hangat dimalam ini

Slogan SFC selalu kami kenang
Slogan SFC selalu kami rindukan
Itu semua berkat dirimu
Wanita SFC yang penuh semangat Eza Merza

-Pb-
30 Juni 2012
Menjelang Final EURO 2012
Dan puisi ini dapet 3 jempol , mau tau siapa aja ?

  • Eza Merza
  • Endah W. Sucy
  • Azizah Affrianti Pertiwi

hehehe ,

Oiya , ternyata ada juga atensi puisi untukku. Dari mbak Diyuna Syam :D
Kawan
Oleh : Diyuna Syam


aku bangga atas luang waktumu yang kau sediakan khusus untukku
karena dibalik detik yang bertabuh..
Ada senyum tulus untuk kau persembahkan pada goresan tinta pada waktu
sebab, kita punya cerita.

# untuk endah dan eza merza
Puisinya dapet 3 jempol loh , dari siapa aja yahh , hehe . nihh aku kasih tau juga ::
  • Eza Merza
  • Endah W. Sucy
  • Uya Carooe 
Thankyou mbak Diyuna Syam untuk puisinya :D


Nah , kalo yang ini untuk CERITO (Cendolers Riang Wong Kito) . Puisinya dari Endah nih . Ini dia penampakannya ::
Cerita
Oleh : Endah W. Sucy


Titik titik
Dongeng puisi prosa
Mengalir
Hidup
Di antara pangku pangku wajah berkilau
Aku hanya seucup jiwa yang beruntung
Bisa berkelakar cuap cuap

Kalian tahu sepi pergi kemana?
Cerita telah menelannya

*untuk : keluarga CERITO. :D
Puisi ini dapet 2 jempol , dari ::
  • Eza Merza
  • Uya Carooe
Pupucen malem ini seru . hehehe . makasih yahh untuk para koor Pupucen . makasih juga untuk atensi nya malem ini :)

Sumber ::
   

U'an bisa loncat waktu kecelakaan kemaren karena Allah sayang sama U'an

teringat kejadian sore tadi . setelah beberapa hari mengurung diri dalam rumah , lebih tepatnya kamar , akhirnya tadi keluar juga , mau ambil raport adek di smansa . mungkin karena faktor emosi selama ini , aku jadi bawa motor rada ngebut sampe adek u'an nangis sambil ngoceh . terdengar jelas kata-kata yang diucapkannya , membuat hati ini sedikit berdesir . jleb banget nusuk ke hati aku .

"U'an bisa loncat waktu kecelakaan kemaren karena Allah sayang sama U'an. Allah masih lindungin u'an untuk bisa loncat kemaren. Coba kalo u'an kayak yuk Meza yang suka nakal, pasti u'an ga ditolong Allah . pasti u'an juga kesakitan kakinya."

anak sekecil de'an bisa berpikir lebih baik daripada aku , subhanallah . De'an udah negur aku secara ga langsung .

bukan karena kasian dengan tangisannya , tapi lebih karena katakata yang terucap darinya yang buatku terdiam dan memelankan laju motor itu .

>> belajar dari anak kecil <<

Jumat, 29 Juni 2012

Out Of The Box - Jumat Cendol

Cendolers terlove,
Dalam rangka ngerusuh, eits... mengisi Jumat Cendol kali ini, LK mau ngajak Cendolers outing lagi :D wkwkwk lupakan teori sejenak, LK mau ngajak Cendolers membahas satu frase:

OUT OF THE BOX

Bukan nggak mungkin suatu saat nanti tema novel akan berubah. Bukan hanya Si A ketemu Si B dan jadian tapi berkembang dengan plot dan cerita lebih rumit, atau bahkan mencampurkan banyak genre dalam satu cerita. Misalnya saja The Moon That Embraces The Sun yang baru LK bahas tadi. Dengan piawai penulis menggambarkan sebuah kisah cinta luar biasa dalam balutan historical romance dan fantasy. Pun tak ketinggalan, dalam Seoul Sonata, LK juga bermain dengan sedikit unsur fantasy dalam sosok hantu Yoo Shin (yang belum baca, kesiaaan deh lo :p)

Maka dari itu tidak ada salahnya memiliki pola pikir out of the box, alias keluar dari pakem-pakem yang biasa. Sepanjang tentu saja sesuai dengan logika fiksi. Jangan sampai lah membuat cerita yang membodohi pembaca.

Yups, segitu aja pengantarnya ya... selanjutnya, seperti biasa LK punya tugas buat kalian:
Jika kalian disuruh melukis pemandangan, apa yang akan kalian buat?

Salam Katana!
Kirang langkung ampurayang :D

Komentar :

 


Sumber :
Perpustakaan Yayasan Cendol Universal NikkO + MayokO AikO

Audisi Puisi Lembah Penyair

Kabar gembira untuk yang suka menulis puisi, sejauh mana teman-teman menuliskan puisi? Atau iseng-iseng saja? Mari buktikan pada audisi ini.
Mulai 15 juni 2012 Lembah Penyair kembali membuka “Audisi Penulisan Puisi Kreatif, dengan ketentuan sebagai berikut;

~bergabung di  grup Lembah Penyair  http://www.facebook.com/groups/Lembahpenyair/
~tag info ini ke minimal 20 teman
~Naskah puisi tidak mengandung unsur sara dan pornogafi
~Tema; Perjuangan, Kehidupan dan Mimpi
~Peserta mengirimkan minimal 3 puisi terbaiknya
~Akan dipilih 50 nominator, yang terpilih diharuskan membayar uang kontribusi sebesar 100 ribu untuk proses penerbitan
~diterbitkan secara self publishing
~untuk 3 penyair  terbaik, masing-masing akan mendapat hadiah 1 eks buku Senandung Alam
~penyair terbaik namanya akan ditulis di cover depan

~Deadline pada tanggal 20 juli 2012

teknis
~kertas A4
~font TNR 12
~margin 3-3-3-3(1,8 inchi)

~biografi narasi singkat diletakan di belakang naskah.

Naskah dikirim ke email;
lembahpenyair@yahoo.co.id

Peserta yang lulus harap mengirimkan sms ke: 087729908455 dengan format nama#nominator LP
Note: pengumuman nominasi pada tanggal 30 juli 2012 di note Lembah Penyair
CC: Homsin Alatas
       Juna Muhammad Aminudin

Senin, 25 Juni 2012

15/17/23/24

entah kenapa, ini sedikit aneh.
seperti ada yang kurindukan dari sisi lain kehidupanku.
ahh~
bayangan yang hanya mampir sebentar dan berlalu dengan cepat
berhentilah menyakiti diri
lihatlah sekarang bukan lagi masa itu
come on, move on my dear
bersikaplah baik seperti lalu
meski tak bersama
yakinlah, ga ada yang tahu rahasia Allah

untukmu
15/17/23/24

Sabtu, 23 Juni 2012

Duka Cinta

Sebersit luka tergores oleh ketidakacuhanmu
Perlahan menimbulkan perih
Menganga mendalam membentuk duka
Namun aku bertahan sayang

Begitu mahalkah semenit waktumu untukku ?
Untuk sekedar menyelamiku dan berbisik cinta
Beri alasan untukku tetap bertahan dalam nestapa
Hanya peduli tanpa kau pahami

Hati ini kuat bertahan seperti kuatnya kayu jati
Namun ketahuilah
Hati ini berpotensi rapuh seperti kayu lapuk
Lihat aku di sini terabaikan olehmu
Jangan biarkan peduliku ini menjadi sia-sia


Oleh : Merza Yuwanda
Palembang, 23 Juni 2012
21:00

OCK Puisi, 23 Juni 2012

huaaa !!!!
hari ini puisiku di OCK .
puisi yang dibuat sebelum kopdar, jadi belom sempet dapet ilmu buat diedit .
semoga ke depan bisa lebih baik .
biar ga jadi amatiran lagi . hehe :D


Penguasa Dunia
oleh : Merza Yuwanda

hey kalian yang di sana
terlalu angkuh dengan kecerdasan yang sia-sia
sempatkah, atau mampukah kalian untuk berempati
kepada mereka yang mungkin teraniaya karena mu

mungkin kalian memang "sang penguasa dunia"
berbanggalah karena itu
hingga kalian tersadar bahwa semua itu hanya sementara

dan perlu kalian tau
topeng kalian begitu cantik dan sempurna untuk diuraikan 


HASIL BEDAH PUISI ::
Catatan hari ini dari 

1. kak Hylla Shane Gerhana ::
  1. hey diganti :: hei
  2. terlalu angkuh dengan kecerdasan sia-sia :: "yang" dihilangkan
  3. sempatkah atau mampukah kalian untuk berempati kepada mereka :: (,) antara sempatkah - atau dihilangkan, "kepada mereka" dari baris ke-4 naik ke baris 3 (gabung)
  4. yang mungkin teraniaya karenamu :: karena dan mu (digabung)
  5. mungkin kalian memang "sang penguasa dunia" berbanggalah karena itu :: (digabung jadi 1 kalimat)
  6. hingga kalian tersadar bahwa semua itu hanya sementara
  7. dan perlu kalian tahu topeng kalian begitu cantik dan sempurna untuk diuraikan :: (gabung 1 kalimat), tau >> tahu

 "Puisi kedua kalau boleh, saya ingin mengategorikan puisi ini puisi sosial, kelebihan puisi ini: Memberi ruangan yang luas ke pembaca untuk berinterprestasi sendiri, bercerita tentang kefanaan dalam hidup."

"Kekurangan, puisi 2, pengulangan obyek yang terlalu sering."

aku >>
mudah-mudahan ke depannya bisa lebih teliti lagi biar ga terlalu mengulang-ulang obyek :D


saran dari kak Hylla ::
  1. isi puisi harus lebih padat .
  2. judul kalo bisa dibuat kombinasi huruf .
  3. Kalau kita ingin bisa menulis puisi yang baik, mungkin yang pertama kali kita perlu perhatikan adalah unsur instrinsik dan ekstrinsik yang membangun puisi.

pertanyaanku ::
mau tanya kak , untuk judul yang pake kombinasi huruf itu untuk semua jenis puisi atau untuk yang puisi sejenis nestapa ?
kurang ngerti masalah penggunaan huruf kecil dan kapital . :(
jelasin lagi dong kak :)

Jawaban dari kak Hylla ::
"fleksibel kalau kombinasi huruf, puisi duka judul pun kalau bisa kecil semua.
Misal tentang Kematian TKI atau TKW, kecelakaan pesawat, puisi pahlawan, Ade Irma Suryani, Peristiwa Lubang Buaya dan lain-lain."
"Kalau Amarah boleh besar semua seperti judul: RESILIENSI, seperti judul APATIS dan lain-lain."

Pertanyaanku ::
"ohh , begitu yah kak ,
kalo gitu , berarti judul puisi ku seharusnya besar semua yah kak ? kan itu pembukaan nya seperti nada amarah gitu .
bener ga kak Hylla Shane Gerhana ??
sebelumnya , makasih untuk ilmunya :D"

Jawaban kak Hylla ::
"Yang paling aman, kalau ragu ya pakai kombinasi tadi.
Iya untuk puisi Eza Merza bisa ditulis Kapital semua untuk judulnya."




2. dari kak Iman Safri Lukman ::
"Berusaha menikmati 'kepolosan' per tiap baitnya.
Membuka puisi dengan 'marah-marah' adalah sebuah ide yang bagus.
Dan saya yakin jika penyair mau lebih jeli memilih kata,
maka puisi ini akan menjadi 'marah-marah' yang super keren."

aku >>
wah , terimakasih kak iman , semoga ke depan nya aku bisa lebih jeli lagi .
mohon bimbingannya yah kak :D
makasih juga udah sms tadi kalo puisi ku lagi dibedah :D
:D



3. dari Sketsa Oase Senja ::
"Aku belum merasakan adanya greget pada puisi ini, seperti narasi biasa, menyerupai lirik lagu, karakteristik puisi belum kuat pada puisi ini."

saran ::
  1. Mencoba permainan majas bisa untuk memperindah puisi ini,
  2. atau jika terlalu sulit bisa dimulai dengan pemilihan kata yang lebih "puisi",
  3. atau padatkan makna biar lebih dalam kesan yang tersampai ke pembaca.

aku >>
oke , makasih atas kritik dan masukannya :D
semoga bisa menjadi motivasi untukku biar bisa lebih baik lagi dalam membuat puisi :D



saran dari Sketsa Oase Senja untuk puisi kak Teta ::
mungkin bisa untuk pembelajaran kita juga :D
"nilai estetikanya akan lebih indah jika kata-kata aku, kamu,mu, ku dikurangi,
pengulangan kata yang sama juga sebisa mungkin dihindari agar keindahan puisi lebih terbaca,
kata-kata yag panjang juga bisa lebih dipadatkan, "




4. dari Genio Vearlysta ::
"membaca puisi kedua, jadi teringat naskah senior, monolog topeng-topeng karya Rachman Sabur"

aku >>
:) aku baru tau tentang itu. puisiku banyak juga yang terinspirasi dengan "topeng" yang mencitrakan tentang kemunafikan.
nanti mau cari karya Rachman Sabur ah, buat bahan pembelajaran juga .
karena sepertinya aku cukup tertarik dengan jenis yang seperti itu :D
terimakasih info nya :D





5. dari bunda Asni Ahmad Sueb >> lewat chat fb ::
kalau puisi nada protes awal sedikit nada tinggi
dan akhirnya melemah
dan tinggi lagi sebagai protes atau penekanan
Nama istilahnya >> Ritme

aku >>
oke bund , ntar aku pelajarin lagi . :D





ILMU TAMBAHAN dari kak Hylla ::
tentang pemenggalan kalimat dan pemilihan diksi dalam puisi >>

aku jatuh cinta
hanya kepadamu
tidak kepadanya (ini cintanya hanya untukmu bukan untuknya)

Artinya bisa berbeda kalau ditulis

aku jatuh cinta
hanya kepadamu tidak
kepadanya (cintanya bukan untukmu tapi untuknya).

sebuah peluru bundar di dadanya kesan sepintas, hanya mereka ada peluru di dadanya.
tapi kalau sebuah lubang peluru bundar di dadanya ini lebih pasti, diksi terasa lebih tajam.

========================================================================
Oke kak Hylla Shane Gerhana , kak Sketsa Oase Senja , kak Iman Safri Lukman , dan kak Genio Vearlysta yang udah kasih kripik untuk puisiku .
makasih yahh , banyak yang harus dicatet :D

Jumat, 22 Juni 2012

Karya Pertama yang Dipajang di Sumeks




karya pertama yang dipajang di Sumeks 22 Juni 2012 . 
 thankyu buat motivasi dari semuanya , khususnya buat kelas Cendol :D
love u :*
Jadi makin semangat nih :D

7 Sekawan

Solaria-PIM , Ultah Chie dan Ojan

SAHABAT
Oleh : Merza Yuwanda

pas lomba Hardiknas

Sahabat bagai oksigen dalam aliran darahku
Bagai air segar di kala haus mendera
Aku butuh meski lidah tak mampu berucap
Kalian inspirasi dalam gerak langkah kaki tertatih
Melindungi rapuhnya jiwa yang tak mampu kuprediksikan
Kalian bagian hidup yang tak bisa terpisah dari jiwaku


Palembang, 18 Juni 2012
15:35



IP , habis nonton , Ultah Chie dan Ojan

TANYA TAK TERJAWAB
Oleh : Merza Yuwanda


Ingatkah kalian?
Tentang tanya yang tak terjawab
Tanya yang tak berjodoh dengan jawaban macam apapun
Meski nuranimu kerap kali berjuang mencari
Bathinmu meronta menggali
Tetap tak ada jawaban yang tepat
Nunggu Matkul
Hanya keyakinanlah yang menenangkan hati
Maka yakinilah apa yang ada dan jauhkan ragu daripadanya



Palembang, 22 Juni 2012
16:00
Fose di rumput hijau depan Jurusan IPS




 Zwany Damuera :)

Aku Ingin Kalian

Aku mencintaimu sayang
Seakan mencium wewangian harum semerbak di padang bunga
Menatap pelangi indah di balik awan cerah
Bagai meneguk air segar di kala haus mendera

Aku membutuhkanmu sayang
Membutuhkan cintamu, perhatianmu, kasih sayangmu
Inginku tetap dirimu pangeran dalam kerajaan bumi
Merangkai bunga dan melukis suka pada kanvas kehidupanku

Tapi aku mencintainya juga
Dia yang telah menyusup dalam dunia kita
Hadir membawa sebongkah tawa untukku
Menimbulkan secercah merah merona pada pipiku

Ku biarkan duri menancap dalam daging kehidupan kita
Menikmati rasa sakit menahan perih mengabaikan luka
Tak bisa melepasmu, tak bisa menghilangkannya
Aku ingin kalian


Oleh : Merza Yuwanda
Palembang, 22 Juni 2012
00:20

Rabu, 20 Juni 2012

Luka Cinta

Cinta tak menjanjikan suka
Bagai padang rumput gersang tak berhijau
Siap mencuatkan nyala merah menjalar habis sampai ke akar
Menyisakan abu, arang, hitam pekat

Adakah alasan untukku bertahan dalam keraguan semu?
Duri cinta tajam kian menyiksa bagai tenggelam dalam daging
Terjebak begitu dalam hingga tak mampu dikeluarkan
Mengalirkan darah deras beserta bau anyir yang menusuk pilu
Sakit, perih, luka tak terjamah


Oleh : Merza Yuwanda
Palembang, 20 Juni 2012
12:39

Selasa, 19 Juni 2012

Cinta Tak Harus Memiliki

Masih tergambar jelas raut wajah cinta hari lalu
Sapa mesra penuh kasih mendekap jiwa
Kecupan lembut pada kening menggetarkan raga
Belaian rindu kian berkecamuk dalam bayang semu wajahmu

Maaf ku harus memilih pergi
Cinta tanpa percaya adalah percuma
Hanya akan menimbulkan luka dalam hati
Karena cinta tak harus memiliki


Oleh : Merza Yuwanda
Palembang, 19 Juni 2012
14:15

Cinta Menyisakan Duka

Aku menunggu dalam lamunan panjang tak bertepi
Berteman kerinduan pada cinta hari lalu
Mencoba bertahan pada luka tak kunjung kering
Hingga perlahan hilang tak tersisa ditelan masa

Cinta singgah kala itu membasuh gersang hati pilu
Membawa suka dalam alunan kasih mesra
Menunggu senja datang perlahan
Lalu perlahan berlalu tak meninggalkan jejak untuk ku telusuri

Di mana cinta itu kini?
Rindu ini makin mencabik menyisakan lubang luka hati semakin dalam
Menanti pada tiap purnama semu
Gundah hati tak terbalut kepastian



Oleh : Merza Yuwanda
Palembang, 19 Juni 2012
13:25

Tanjung Enim

Tenggelamkan dalam lamunan indah dengan gema tawa
Bawa aku terlarut dalam gayuhan sepeda kencang melaju hingga ujung jalan
Gemericik air terdengar kala tapak menginjak kolam kenangan
Dan lengkingan klason bus sekolah menyapa menyambut riang menuntut ilmu

Aku rindu semua itu
Tentang masa kepolosan suci yang tlah hilang berganti topeng kotor hitam penuh noda
Membuat muak tangisan tak berguna

Semua telah hilang
Masa itu tak kembali
Dan aku terlarut tersesat tak tahu arah
Gelap dan mati rasa


Oleh :: Merza Yuwanda
Palembang, 19 Juni 2012
3:00

Senin, 18 Juni 2012

Menangis dalam Diam

Cinta datang hadirkan suka
Mendekat, merayu seakan nyata
Menyeret perlahan dalam alur indah penuh kasih
Dan berlalu tanpa rasa

Aku cuma terdiam menyadari sakit , kecewa dan amarah
Bibir yang mengatup tak mampu menyembunyikan suara gemertak gigi gemetar
Tangisan dalam diam memecah kesunyian malam
Seakan mengalirkan darah penuh nanah dari dua muara yang kian memerah
Aku menangis dalam diam

Terimakasih cinta, kau menyiksaku dengan labilmu
Bukan karena pergimu tapi caramu
Hati ini luka tak kunjung kering
Menanti penjelasan tak kunjung terjawab

Haruskah kurusak semua memori ini?
Muak dengan semua ingatan duka itu
Memaki, mengumpat diri
Aku merindu, sadarkah?

Hati ini kuat seperti kayu
Tapi akan berpotensi rapuh seperti kayu lapuk
Hingga hilang di makan waktu
Tolong temukan selagi masih bernyawa


Oleh : Merza Yuwanda
Palembang, 18 Juni 2012
16:00 pm

Sabtu, 16 Juni 2012

Kumpulan Puisi untuk Ayah Mayoko Aiko

16 Juni
Oleh : Merza Yuwanda

Detik-detik menjelang 16 Juni
Banyak hal yang ku kagumi darimu
Banyak hal yang ku dapat darimu

Tentang arti kedermawanan
Tentang arti ikhlas dalam berbagi
Tentang pengorbanan yang begitu tulus
Semua hal kebaikan yang kau ajarkan

Sungguh aku mengagumimu
Mengagumi sosok kepsek sebijaksana kau
Mengagumi sosok ayah yang baik seperti mu

Ilmu yang kau beri
Motivasi yang kau sebar
Semua hal yang dengan untaian kata terindah pun tak kan mampu mendeskripsikan seluruh kekagumanku

Selamat Ulang Tahun Ayah Mayoko Aiko
Teruslah menjadi sosok ayah yang baik
Teruslah berkarya!
Teruslah menjadi sosok yang ku kagumi

40 Tahun kini usiamu, di 16 Juni 2012

Palembang, 15 Juni 2012
23:55 pm



Aku yang Mengagumimu dalam Diam
Oleh : Merza Yuwanda

Mayoko Aiko , nama mu unik
Aku tak mengenalmu , dulu
Kau pun mungkin tak mengenalku hingga detik ini
Tapi kini aku adalah penggemarmu

Kau hadir bagai air di gurun sahara
Sebagai penyejuk dahaga yang kian gersang
Kau hadir bagai lentera dalam jiwaku yang makin tersesat
Kau bagai anugerah Tuhan yang mengisi hariku yang sepi

Mungkin kau tak tau semua itu
Tak tau bahwa aku sungguh mengagumi semua hal tentang mu
Terimakasih untuk semua itu
Di sini aku , mengagumi mu dalam diam

Palembang, 16 Juni 2012
21:06 pm



Selamat Ulangtahun Ayah
Oleh : Merza Yuwanda

aku ingin bernyanyi tentang lagu kebahagiaan
karena aku ingin kau bahagia dikala sedihmu menghampiri
aku ingin berpuisi menguntai kata demi kata menjadi kalimat indah
berharap kau di sana tersenyum meski kau kecewa

ini harimu , hari spesialmu
dan ku harap kehadiranku tidak mengacaukan semua itu
ini hari indahmu yang penuh dengan tawa riang
dan ku harap , untaian doa terbaik untukmu selalu terukir
dan aku di sini , mengucap Selamat Ulang Tahun Ayah

Palembang, 16 Juni 2012
21:22 pm



Kaulah Inspirasi Itu
Oleh : Merza Yuwanda

andai mentari tak mampu menyinari
andai rembulan tak mampu menerangi
andai bintang tak mampu menemani
masih ada kau yang selalu ada menggantikan semua itu

kau datangkan cahaya dalam kekalutanku
kau bisikkan arah dalam naluriku
kau beri petunjuk jalan dalam setiap sesatku
semua itu kau lakukan dalam kesahajaanmu, ayah

terimakasih untuk setiap waktumu
waktu yang kau luangkan untuk sekedar menyapa
waktu yang kau luangkan untuk berbagi kasih
dan semua hal yang kau sebar dalam rangkaian kebaikan tulus

kau lah inspirasiku , ayah
yang memancarkan energi positif dalam denyut nadi
tersenyum haru tatkala melihat siswamu bahagia
dan membangkitkan semangat tatkala siswamu terjatuh
kaulah inspirasi dalam langkah kaki ku

Palembang, 16 Juni 2012
22:22 pm

Jumat, 15 Juni 2012

Negeri Kita

Ada marah yang berkecamuk
Tatkala kulihat mereka mengabaikan mu
Ada bangga yang menggebu
Tatkala lidah ini dengan lancar memamerkan keindahan mu
Ada sedih yang tersirat
Tatkala kusadari betapa mereka menyia-nyiakan potensi mu

Keserakahan yang tanpa batas
Merusak tanpa membangun
Bahkan melupakan hak antar sesama

Betapa malang nasib mu, wahai negeri ku
Kau sungguh kaya
Kau sungguh cantik
Negeri yang subur dengan beragam keindahan
Namun kau bernasib malang

Tidakkah kalian sadari ini, wahai sang penguasa?
Mampukah kalian dengar jerit tangis negerimu?
Dimana nurani mu melihat semua ini?

Beragam bencana yang terjadi
Jerit tangis rakyatmu yang terkorban
Pertumpahan darah karena perebutan lahan
Lalu apa lagi yang akan terjadi esok?

Tidakkah kalian berempati dengan keadaan ini?


Oleh : Merza Yuwanda
Palembang, 15 Juni 2012
20:35

Triantoro


Nama itu, apa kabar?
Masihkah seperti dulu ?
Rindu tapi bukan berarti menginginkanmu kembali
Memikirkanmu tapi bukan berarti rasa ini masih sama

Aku peduli, salahkah?
Tidak mudah melupakanmu
Semoga baik-baik saja

Maaf jika masa itu menyakiti
Karena sama halnya seperti yang ku rasa
Dan aku sudah memilih
Semoga mengerti


Oleh : Merza Yuwanda
Palembang, 15 Juni 2012
22:15 pm

Kamis, 14 Juni 2012

Tanya Tentang Semua

sempat terbesit tanya dalam benak ku ,
sampai kapan ini semua akan begini ?
sampai kapan aku membiarkan hati ini terombang-ambing ?
sampai kapan hidupku kan terus begini ?
tentang semua yang terjadi ,
tentang aku , kau , dia , dan mereka .
tentang kesementaraan yang ntah kapan akan berakhir .
dan tentang keabadian yang belum pernah terjamah .

Oleh : Merza Yuwanda
Palembang, 14 Juni 2012
20:55 pm

Bulan dan Bintang

aku terbangun menemukan gelap di sekililingku
yahh , ternyata sudah cukup lama aku terlelap
kurasakan malam ini sungguh beda
aku sendiri, dan rindu itu semakin menyesakkan nafas

perlahan ku langkahkan kaki menuju balkon kamar
tempat yang biasa ku tuju ketika kegalauan menghampiri
hanya sekedar melihat mereka tersenyum menenangkan

namun kembali kurasakan beda
malam ini tidak seperti biasanya
bulan enggan bersinar menatap kemurunganku
dan bintang-bintang enggan berkelip menyapaku

kemana mereka ?
bulan, di mana sinarmu malam ini ?
bintang, masihkah kita bersahabat seperti janjimu ?
aku sungguh sendiri dan aku butuh teman malam ini .

maukah kau bulan untuk menyelimuti ku dengan kelembutan sinarmu ?
sudikah kau bintang untuk menemani sepiku malam ini ?
ku mohon datanglah bintang, bawa serta pasukan mu seperti malam-malam sebelum ini .
dan bulan, tersenyumlah untukku malam ini dengan kelembutan sinarmu .


Oleh : Merza Yuwanda
Palembang, 14 Juni 2012
20:48 pm

Celoteh Kecil Mahasiswi

Terkadang aku mengagumimu
Mengagumi betapa cemerlangnya dirimu
Dan aku membanggakanmu
Bangga bahwa kau adalah milikku

Tapi dalam fase berbeda
Aku menyesali kenyataan bahwa aku bukanlah mereka
Andai mereka adalah diriku
Aku ingin secemerlang mereka untung menandingimu
Karena yang ada kini hanyalah aku tak mencerminkan bahwa aku memilikimu

Ahh~
Dunia perkuliahan memang menyiksa


Oleh : Merza Yuwanda
FKIP PKn Unsri, Inderalaya
14 Juni 2012, 09:45 am

Rabu, 13 Juni 2012

Penghujung 20ku

banyak hal ku rindukan tentang hari-hari lalu

Di mana tawa masih bersahabat denganku
Duka masih menjadi musuh terbesar
Riang pun turut mensponsori hidup
Dengan bahagia yang selalu merangkul
Dan tangisan menjadi pemisah terhadap semua suka

Ya , tangisan menghantarkanku pada duka yang tertawa puas melihatku terjatuh
Tanpa ada tawa , riang , bahagia , dan suka yang menemani

Ya , aku terpisah sekarang
Dan tanpa mereka, aku hanyalah seonggok makhluk menyedihkan

Hari itu segera tiba
Mungkinkah aku mampu menemui mereka sebelum hari itu tiba
Di penghujung 20 tahun ku
Aku ingin menemui mereka sebelum ku akhiri 20 tahunku
Mampukah ?


Oleh : Merza Yuwanda
Palembang, 13 Juni 2012
10.11 am

Jeritan Sang Putri

~ahh .
Kau tau , aku muak dengan kediktatoranmu
Dan mampukah kau menganalisa semua ini ?
Tentang pencitraan antara kau dan dia ?
Ku rasa , lebih baik kau harus memahami lebih dalam lagi
Tentang ilmu kejiwaan
Karena jika terus begini
kau akan menemuiku dalam keadaan aku sakit suatu saat nanti
Ikhlaskah kau, wahai ratu dalam kehidupanku ?
Dan sang raja yang selalu ku hormati itu bahkan sangat pintar memilih cara menghadapiku yang mungkin terkesan liar
Dan aku pun patuh
Mampukah kau menaklukanku, sebaik dia menghargai kehidupanku ?

Well , sebelumnya , terimakasih sudah merawatku sejauh ini
tetap lah ku rela menukar nyawaku hanya demi raja dan ratu dalam hidupku


Oleh : Merza Yuwanda
Palembang, 13 Juni 2012
09:35 am

Pergimu

"tak seharusnya kita di sini," katamu, "maaf, aku berubah pikiran."
"tapi kenapa? bukankah ini yang selalu kau paksa padaku selama ini?" tanyaku berontak.
"maaf, aku tak sengaja menyakiti hatimu." jawabmu dingin,
dan kau pun berlalu meninggalkanku yang hanya mampu terdiam, membisu.


Palembang, 13 Juni 2012
03:26 am
#MY

Selasa, 12 Juni 2012

Inilah Tujuh Ciri Kedatangan Nabi Isa

Selasa, 12 Juni 2012, 14:38 WIB

Ka'bah di Masjidil Haram, Makkah, Arab Saudi.

REPUBLIKA.CO.ID, Nabi Isa AS -- yang oleh orang Nasrani disebut Yesus -- menjadi bahan kontroversi antara Islam, Nasrani, dan Yahudi. Orang Yahudi mempercayai bahwa mereka telah membunuh Isa, dan orang-orang Nasrani meyakini bahwa Isa telah disalib dan dikubur.

Namun, kaum Muslimin meyakini dengan jelas dan tegas bahwa Nabi Isa tidak disalib atau dibunuh, melainkan 'diangkat' oleh Allah SWT. Nabi Isa akan kembali ke dunia, di suatu masa, di akhir zaman.

''Ada 33 hadis shahih yang menegaskan bahwa Nabi Isa akan kembali turun ke bumi. Bahkan, ada yang mengatakan sampai 90 hadis,'' tutur Dr Muslih A Karim, dosen Pascasarjana Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta, pada sebuah kesempatan.

Dia lalu menyebutkan, ada tujuh ciri kedatangan kembali Nabi Isa:

Pertama, Nabi Isa akan turun di Menara Putih, yakni Masjid Bani Umayyah di Damaskus Timur.

Kedua, Isa akan membunuh Dajjal (gembong penjahat yang mengaku sebagai penyelamat) di Dataran Tinggi Golan (Syria).

Ketiga, Isa akan bertemu Ya'juz dan Ma'juz, dan semua tokoh jahat dan pengikutnya itu akan tewas.

Keempat, Isa akan mendakwahkan agama Tauhid seperti yang dibawa oleh Nabi Muhammad maupun nabi-nabi lain sebelumnya.

Kelima, Isa akan melakukan haji dan umrah.

Keenam, Isa datang, dunia penuh keberkahan. Misalnya, sebutir buah delima bisa membuat 40 orang kenyang.

Ketujuh, setelah Isa datang, selama tujuh tahun kondisi dunia sangat aman.

''Intinya, Nabi Isa sekarang ini belum meninggal. Dia akan turun lagi di akhir zaman untuk menegakkan Islam,'' ungkap Muslih.

Ini adalah Islam-ku dan ini adalah negeriku

Renungan dari sebuah cerita ....

Diceritakan seorang wanita muslimah bercadar berbelanja di supermarket di Perancis. Setelah selesai mendapatkan barang2 yg dibutuhkannya, dia segera pergi ke kasir utk membayar. Kebetulan kasir yg ditujunya adalah seorang wanita keturunan Arab yg berpakaian tdk menutup auratnya.

Kasir tersebut memandang wanita bercadar itu dengan pandangan melecehkan, kemudian dia mulai menghitung nilai barang belanjaan wanita tersebut sambil melemparkannya dg kasar ke atas meja.

Namun wanita bercadar itu tidak terpengaruh dengan provokasi sang kasir, dia tetap tenang, bahkan sangat tenang, hingga membuat sang kasir semakin geram dan tdk dpt lagi menguasai diri, lalu berkata dengan nada melecehkan, " Kita mempunyai berbagai problem & permasalahan di Perancis dan cadar kamu ini adalah salah satu problem. Kita di sini untuk berbisnis, bukan utk pamer agama maupun sejarah. Kalau kamu mau menjalani agama atau mengenakan cadar, pergilah sana ke negerimu, jalani agamamu sesukamu.

Wanita bercadar itu berhenti memasukkan barang belanjaannya ke dalam tas, memandang sang kasir, lalu dia membuka cadarnya. Ternyata dia adalah wanita kulit putih, dg sepasang mata biru, lalu dia berkata, "Aku adalah wanita Perancis asli, begitu pula ayah & kakekku. Ini adalah Islam-ku dan ini adalah negeriku. Kalian telah menjual agama kalian, sementara kami membelinya. Subhaanallaah,

***

Allah Ta'ala berfirman, artinya,
"Sesungguhnya orang2 yang mengatakan, 'Rabb kami adalah Allah', kemudian mereka tetap istiqamah maka tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan tidak pula mereka berduka cita." (QS.Al-Ahqaaf: 13)

Semoga cerita sederhana ini dapat memberikan pelajaran yang berharga kepada kita agar tetap bangga dan menjunjung tinggi syariat yg mulia, memberikan suport & motifasi agar kita selalu iltizam & istiqamah dalam keadaan apapun serta di manapun kita berada.

Cinta Tersembunyi

Bukan karena tak mampu menjaga prinsip
Bukan karena tak mampu membentengi hati
Bukan itu alasanku sembunyi darinya
Alasan lain tak mampu ku atasi

Perlu kau tahu
Aku terlalu takut kehilangan kata-kata indahmu
Hingga kini tersimpan dalam memori
Kata-kata yang sempat membuat wajah bersemu merah

Ya, kusimpan darinya selama ini
Tak ingin dia mengetahui
Dan aku merindukanmu hingga detik ini
Terimakasih masih bersikap baik padaku
Cinta ini kan ku simpan rapat tersembunyi



Oleh : Merza Yuwanda
Palembang, 12 Juni 2012
02:30 am

Senin, 11 Juni 2012

Hujan

hujan yang turun seakan ikut berkabung dalam dimensi lain pada jiwaku
hujan memang selalu ber-empati pada jiwaku yang rapuh
menderaslah, ku mohon
aku butuh derasmu untuk ku tenggelamkan wajah ini pada percikmu

hujan memang baik
dia selalu mengerti kapan saatnya harus muncul
dia selalu memahami dan mengerti tentang pedih luka di hatiku
dia selalu membasahi jiwa ini yang kian memanas

hujan memang baik
hanya hujan yang mampu menyembunyikan lukisan abstrak yang terbentuk dalam kanvas di wajahku
yah, dia selalu memelukku dalam dingin yang lembut
dia pun selalu mengerti diri ini lebih dari orang terdekat lainnya


Oleh : Merza Yuwanda
Palembang, 11 Juni 2012
22:43 pm

Al-qur'an

Aku rindu masa itu
Masa ketika tubuh ini begitu mencintainya
Jiwa ini seakan menyatu dalam lantunan bait demi bait yang merdu

Terhentak tubuhku ketika menyadari semua ini
Tentang cinta yang terlupakan
Tentang rindu yang terabaikan
Hanya demi euforia kehidupan semu

Bergetar bibir ini ketika mulai bersentuhan lagi pada nya
Terbata lidah ini mengingat hari-hari yang dilalui tanpanya

Sungguh aku merindukan Alquran


Oleh : Merza Yuwanda
Palembang, 11 Juni 2012
17:18 pm

Minggu, 10 Juni 2012

Bayangan

dan sejak itu
kau pergi meninggalkan ku dalam bayangan tentang mu
yang hingga kini terus konsisten menemani ku

bisakah kau bawa pergi bayangan itu ?
karena aku tersakiti karena nya


Oleh : Merza Yuwanda
Palembang, 10 Juni 2012
22:23

Sepasang Mata

Sentuhan angin malam dingin menusuk tulang
Sama halnya ketika menatap mata itu
Dingin, angkuh, dan menyimpan sejuta misteri

Aku begitu merindukan tatapan maut itu
Sepasang mata tidak tahu kapan bisa terlihat lagi
Kehilangan jejak, tersapu kabut tak terjamah

Siapa pemiliknya?
Sepasang mata merenggut kenyamanan tidur
Tersadar, bunga mimpi tampak begitu nyata


Oleh : Merza Yuwanda
Palembang, 10 Juni 2012
21:42

Dia yang Lalu

Yang pertama memang mampu membuatmu terkesan
Tapi bukan berarti yang pertama itu mampu membuatku bertahan

Hargailah apa yang ada setelahnya
Hentikanlah usahamu untuk membandingkan antara dia yang pertama dengan dia yang kedua , atau dia yang ketiga
Karena ketahuilah bahwa aku muak dengan bualanmu itu


Oleh : Merza Yuwanda
Palembang, 10 Juni 2012
10:32 am

Jumat, 08 Juni 2012

Kumpulan Puisi Singkat "Cemburu"

Sadarkah kamu sayang ?
Bukan itu yang aku keluhkan
Pahamilah bahwa aku cemburu
Ya , aku memang cemburu pada asap yang mengepul dari bibir manismu itu


Sungguh aku pun teramat rindu
Sadarkah kamu duhai cinta ku
Aku begitu malu mengakuinya
Bahwa aku cemburu pada dunia mu itu


Sesulit inikah pengorbanan itu ?
Cemburu pada benda mati memang hal konyol
Tapi itu sukses membuatku terpuruk
Lebih perih daripada melihat nya merayu mu


Aku suka hujan
Seolah hujan mampu merasakan sedihku
Seakan ikut berempati pada rapuhnya cintaku
Rintik mu menyapu airmata cemburu ku yang mengalir tanpa henti


Andai beribu kata dari berbagai bahasa terangkai
Masih tak kan mampu mendeskripsikan rasa ini
Ntah harus dengan cara apa untuk menyadarkan hatimu
Tentang cemburu yang kian mencuat dalam bathin ku ini


Aku memang terlihat tegar , seperti yang selalu kau bilang
Aku perempuan berhati baja
Tapi sadarkah kamu, hei sayang ku ?
Perempuan tetaplah perempuan yang menyimpan sifat kewanitaan nya
Dan pondasiku kian merapuh termakan api cemburu yang selalu kau lempar padaku


Semakin hati ini ingin membencimu
Semakin pula jiwa ini tersakiti karena nya
Memang benar, aku seakan begitu memberhalakan cintamu
Hingga cemburu ini pun semakin terabaikan oleh kefanatikan ku


Haruskah cemburu itu ada ?
Ketika ku sadari bahwa kau begitu menjaga hatimu
Kau begitu menyimpan cintamu hanya untuk ku
Tapi satu hal yang kau tak lakukan
Ya , kau mengabaikan ku hanya demi asap yang selalu kau rindukan itu


konyol memang , jika aku terpuruk hanya karenanya
Tapi haruskah aku bertopeng bahwa aku kuat menghadapinya ?
Bukankah aku begitu benci topeng
Sama bencinya ketika aku harus menyadari bahwa aku cemburu


Terimakasih sayang
Kau mencintaiku dengan caramu yang unik
Kau rapikan lukisan jelek yang tergambar pada raut wajah ku
Seiring itu pula kau mengabaikanku yang terlelap di tengah tawa permainan indah
Entah kenapa , haruskah aku cemburu pada dunia maya mu ?


Maafkan aku yang hanya terdiam menatapmu
Bukan karena enggan bersuara
Hanya saja aku begitu menikmati momen ini
Momen yang selama ini tenggelam karena cemburu ku yang mendominasi


Aku mengharu biru tatkala kau telihat asik bermain dengan cerutu mu
Apakah ini berarti cemburu ?
Mungkin bukan
Karena seperti nya aku hanya iri karena tak sepandai dia dalam memikat hati mu


Entah bagaimana caraku meminta
Sepertinya Tuhan memang mencintaimu
Ia memberi mu kemampuan lebih dari yang ku punya
Dan membiarkan cemburu ku karenanya


Oleh : Merza Yuwanda
Saat Program Pupucen di Kelas Cendol
Palembang, 8 Juni 2012
22:23

Rabu, 06 Juni 2012

Syukur

terima kasih ya Allah ,
aku masih diberi kesempatan menikmati udara segar Mu ini .
Aku masih diizinkan bersenandung bersama merdunya kicauan prajurit burung di bumi Mu .
Dan masih Kau sadarkan aku betapa syukur ini patut ku lakukan meski pada hal sepele sekalipun .

Bukan , itu bukan sepele .
Tanpa ku sadari ,
tak ada yang sepele dalam segala nikmat Mu , Tuhanku .

Tanpa pendengaran , aku akan tuli ,
dan tanpa pernafasan , aku tak kan hidup .
Dan semua itu nyaris terlupakan oleh hampir seluruh umat di bumi ini .
Hanya dengan dalih sepele .

Alhamdulillah ,
sungguh luar biasa nikmat hidup yang Kau beri ini .


Oleh : Merza Yuwanda
Palembang, 6 Juni 2012
06:00 am

Selasa, 05 Juni 2012

Sandiwara Dunia

dunia ini sungguh palsu
penuh sandiwara dan kemunafikan
aku pun semakin mengkambinghitamkan objek-objek monoton
sungguh menjemukan

kenapa mereka harus bersahabat dengan topeng ?
sedangkan topeng hanya membuat semakin terlihat buruk
entah apa lagi ini semua
penat, bosan dan penuh kebohongan
kenapa kalian tidak menampilkan diri kalian sesungguhnya ?

aku ingin pergi, berlalu dari keramaian
pindah ke objek nyata
aku benci topeng-topeng berkeliaran di sekitar ku
karena aku ingin menjadi baik sebelum nafas terakhirku tiba


Oleh : Merza Yuwanda
Palembang, 5 Juni 2012
10:20

Minggu, 03 Juni 2012

Penjelasan Semu

terserah bagaimana cara mu menafsirkan semua ini .
perlu kamu tahu ,
aku memang sudah kehilangan cara untuk menghadapi semuanya .
semua hal yang menyakitkan tentangmu .

dan sekarang.
kamu hadir hanya untuk menuntut penjelasan dariku .
apa yang ingin kamu tau tentang semua ini ?

kenapa aku begini ?
lalu kenapa kalau aku begini ?

aku mau balas dendam ?
lalu kenapa kalau aku pun ingin kamu merasakan nya ?

seenggaknya aku pun ingin menegurmu .
karena perlu kamu tau ,
aku sangat kehilangan cara untuk menyadarkanmu bahwa aku terluka .


Oleh : Merza Yuwanda
Palembang, 3 Juni 2012
20:23

Spekulasi-ku

yahh , ternyata memang begitu . 
maafkan aku jika berspekulasi seperti itu tentangmu .
tapi semua itu terbukti sekarang .
dan aku pun semakin terpojokkan .
aku gak akan pernah ada benar nya .
 pernahkah kamu meski cuma semenit untuk merasakan apa yang ku rasa ?
atau mungkin dirimu cukup arrogant dan angkuh untuk ber-empati pada perasaanku ?


Oleh : Merza Yuwanda
Palembang, 3 Juni 2012
18:20 pm

Event kolaborasi cerpen dan puisi bertema "Putus"

Tema : putus

Kami mengajak anda untuk mencurahkan isi hati tentang putusnya jalinan kasih asmara bersama Afsoh Publishing.
Ketentuan :
  1.  Terbuka untuk Umum dan anggota Afsoh Publisher, GRATIS.
  2. Tulisan diangkat dari kisah nyata yang dialami sendiri oleh penulis, atau kisah orang lain (seperti teman, sahabat, saudara, kenalan dan lain-lain). Ditulis dengan gaya bercerita yang mengalir. Di dalam cerpen harus terdapat puisi.
  3. Setiap peserta hanya boleh mengikutkan 1 tulisan terbaiknya, yang belum pernah dipublikasi di media online (seperti situs, FB, atau Blog) atau tidak diikutkan dalam lomba lainnya dan ditulis pada masa lomba 1 juni – 30 juni jam 15.00
  4. Panjang tulisan 3-9 halaman, spasi 1,5, kertas A4, jenis huruf TNR ukuran 12, margin 3 cm atau 1,18 inci semua sisi. Tulis biodata narasi di bagian akhir naskah, panjang maksimal 100 kata.
  5. Tulisan dikirim dalam LAMPIRKAN FILE (Attach File) ke email: info@hidupbaru.net dengan Subject : PUTUS - judul – nama penulis.
  • Sebarkan informasi ini di note FB minimal tag 20 teman termasuk Afsoh Publisher dan bisa diposting di Blog kamu.
  • Jika ada pertanyaan silakan hubungi koordinator lomba: KH Ilyas Afsoh atau Annisa Nur Arofah atau Afsoh Publisher.

Keuntungan adalah :
1. Tulisan atau naskah yang terpilih akan di bukukan oleh Afsoh Publisher.
2. Bagi Penulis yang naskahnya ikut dibukukan akan mendaqpat Sertifikat Penghargaan dari Afsoh Publisher sebagai Penulis Online Terbaik.
3. Bagi Pengirim naskah : Berhak mengikuti Undian Buku Gratis "KTMS" [Kenangan Terindah Masa Sekolah]Undian dilakukan oleh tim Afsoh Publisher

Keuntungan ini bisa berubah sewaktu-waktu bila ada sponsor atau tambahan dari panitia.
ada ralat,

NB : Bahwa Penulis dan Anggota Group yang naskahnya dimuat di project ini Apabila ingin mendapatkan bukunya : Cukup mengganti Ongkos kirim & Biaya Cetak buku

Jumat, 01 Juni 2012

Juni

Juni
Benarkah Juni memang bulan terbaik untukku?
Bukankah kesulitan selalu muncul di bulan Juni?
Begitu hebatnya pengaruh Juni hingga tak ada kebencian

Sesadis apapun Juni menguji emosi
Tetap saja tidak mampu membuatku membenci
Bulan ini tetap terbaik

Ya, benar aku menantimu
Bersama pula ku tersadar bahwa kedatanganmu adalah pertanda
Umurku semakin berkurang di bulan ini

Selamat datang
Satu hal yang ingin kutanya
Kapan waktu itu tiba?
Saat ku tak berhak lagi menghirup udara-Mu


Oleh : Merza Yuwanda
Palembang, 1 Juni 2012
01:00