Sentuhan angin malam dingin menusuk
tulang
Sama halnya ketika menatap mata itu
Dingin, angkuh, dan menyimpan sejuta
misteri
Aku begitu merindukan tatapan maut itu
Sepasang mata tidak tahu kapan bisa
terlihat lagi
Kehilangan jejak, tersapu kabut tak
terjamah
Siapa pemiliknya?
Sepasang mata merenggut kenyamanan tidur
Tersadar, bunga mimpi tampak begitu
nyata
Oleh : Merza Yuwanda
Palembang, 10 Juni 2012
21:42
0 komen:
Posting Komentar