Jumat, 08 Juni 2012

Kumpulan Puisi Singkat "Cemburu"

Sadarkah kamu sayang ?
Bukan itu yang aku keluhkan
Pahamilah bahwa aku cemburu
Ya , aku memang cemburu pada asap yang mengepul dari bibir manismu itu


Sungguh aku pun teramat rindu
Sadarkah kamu duhai cinta ku
Aku begitu malu mengakuinya
Bahwa aku cemburu pada dunia mu itu


Sesulit inikah pengorbanan itu ?
Cemburu pada benda mati memang hal konyol
Tapi itu sukses membuatku terpuruk
Lebih perih daripada melihat nya merayu mu


Aku suka hujan
Seolah hujan mampu merasakan sedihku
Seakan ikut berempati pada rapuhnya cintaku
Rintik mu menyapu airmata cemburu ku yang mengalir tanpa henti


Andai beribu kata dari berbagai bahasa terangkai
Masih tak kan mampu mendeskripsikan rasa ini
Ntah harus dengan cara apa untuk menyadarkan hatimu
Tentang cemburu yang kian mencuat dalam bathin ku ini


Aku memang terlihat tegar , seperti yang selalu kau bilang
Aku perempuan berhati baja
Tapi sadarkah kamu, hei sayang ku ?
Perempuan tetaplah perempuan yang menyimpan sifat kewanitaan nya
Dan pondasiku kian merapuh termakan api cemburu yang selalu kau lempar padaku


Semakin hati ini ingin membencimu
Semakin pula jiwa ini tersakiti karena nya
Memang benar, aku seakan begitu memberhalakan cintamu
Hingga cemburu ini pun semakin terabaikan oleh kefanatikan ku


Haruskah cemburu itu ada ?
Ketika ku sadari bahwa kau begitu menjaga hatimu
Kau begitu menyimpan cintamu hanya untuk ku
Tapi satu hal yang kau tak lakukan
Ya , kau mengabaikan ku hanya demi asap yang selalu kau rindukan itu


konyol memang , jika aku terpuruk hanya karenanya
Tapi haruskah aku bertopeng bahwa aku kuat menghadapinya ?
Bukankah aku begitu benci topeng
Sama bencinya ketika aku harus menyadari bahwa aku cemburu


Terimakasih sayang
Kau mencintaiku dengan caramu yang unik
Kau rapikan lukisan jelek yang tergambar pada raut wajah ku
Seiring itu pula kau mengabaikanku yang terlelap di tengah tawa permainan indah
Entah kenapa , haruskah aku cemburu pada dunia maya mu ?


Maafkan aku yang hanya terdiam menatapmu
Bukan karena enggan bersuara
Hanya saja aku begitu menikmati momen ini
Momen yang selama ini tenggelam karena cemburu ku yang mendominasi


Aku mengharu biru tatkala kau telihat asik bermain dengan cerutu mu
Apakah ini berarti cemburu ?
Mungkin bukan
Karena seperti nya aku hanya iri karena tak sepandai dia dalam memikat hati mu


Entah bagaimana caraku meminta
Sepertinya Tuhan memang mencintaimu
Ia memberi mu kemampuan lebih dari yang ku punya
Dan membiarkan cemburu ku karenanya


Oleh : Merza Yuwanda
Saat Program Pupucen di Kelas Cendol
Palembang, 8 Juni 2012
22:23

0 komen: