Minggu, 20 Mei 2012

Pengkhianatanku

ketika akal ku semakin membenci
hati ini semakin menguatkan rasa sayang
entah bagaimana lagi aku mampu mengelak dan melupakan
seakan sia-sia semua usaha yang ku lakukan
otak kian memperkuat ingatan tentang masa itu

ahh
kau yang kini berada di sana
puaskah kau telah mengobrak-abrik kehidupan ku ?
berulang kali hancurkan hati yang kian terluka
sulit sekali melupakan perih itu

andai saja kau mampu memahami lebih dalam
mungkin tak akan pernah terjadi pertengkaran di tengah kita
yahh .
semua hal yang bersinggungan tentangmu membuatku terpuruk
dan semakin terjatuh dalam kemelankolisan hidup .

aku bukan lagi gadis tegar seperti dulu
tidak lebihnya dari pecundang
begitu dekat dengan gelar pengkhianat
entah hal apa yang kau racuni dalam otakku, dulu .

penyesalan kian berkecamuk dalam batin
sadarkah ?
hei, kau yang berada di sana !
adakah sedikit rasa mu mengembalikanku seperti dulu
karena aku begitu tak berarti kini

aku tak pernah menyalahkan mu dalam hilangnya status keanggotaan ku
karena memang itu murni aku yang memutuskan
aku pun tak pernah menyalahkan mu dalam kehilangan mereka dalam kehidupan ku
karena itu murni aku yang menjauhi mereka

sadarkah kau tentang rasa sakit yang aku rasa ?
pasca aku kehilangan semua itu .

tempat itu memang sangat kecil untuk ukuran yang dihuni oleh berpuluh-puluh orang
namun aku merasakan kehangatan di sana
tempat itu adalah rumah kedua bagiku
namun aku pergi , meninggalkannya
memang bukan perintahmu
memang murni aku yang memutuskan
tapi sadarkah kau kenapa aku seperti itu ?

***

ya Tuhan ,
aku semakin tidak rela dengan semua ini .
namun aku pun sulit kembali .
dan keputusan ku tempo itu .
berdampak pada kehidupan ku sekarang .
dan sampe sekarang aku tidak pernah berhasil untuk menjadi manusia yang memiliki loyalitas yang tinggi ,
karena kesan pengkhianat begitu kuat ku rasa di relung hati ini .
sakit sekali , Tuhan .


Oleh : Merza Yuwanda
Palembang, 20 Mei 2012
17:24

0 komen: