Senin, 30 Januari 2012

Self Editing - Sirkus Penulis #25

SELF EDITING


Bukan rahasia, redaktur dan editor menyukai naskah yang tidak hanya rapi, tapi juga benar, sehingga tugasnya menjadi lebih ringan. Maka sudah seharusnya penulis memperhatikan betul kerapian (sesuai standar) dan kebenaran naskahnya dalam hal penulisan.

Tak hanya terjadi pada penulis pemula, penulis senior pun masih sering melakukan kesalahan dalam menulis. Hal ini terjadi selain pada terbatasnya pengetahuan juga karena ketidaktelitian.

Membaca berulang kali adalah cara yang paling mudah untuk menemukan kesalahan ketik, tetapi untuk meyakini bahwa tulisan kita benar, diperlukan orang lain untuk meneliti dan menemukan kesalahan kita. Terkadang karena terlalu sering membaca naskah yang sama (karya kita sendiri) kejelian justru berkurang.

Jadi, self editing sebenarnya bukan hanya meneliti karya sendiri, melainkan juga melibatkan orang lain sebelum akhirnya naskah kita serahkan kepada editor atau redaktur. Kesalahan yang biasanya terjadi adalah pada ejaan, tanda baca, morfologi (pembentukan kata) dan logika. Pada dua hal yang terakhir inilah orang lain yang kompeten diperlukan.

Tips self editing paling majur sebenarnya adalah meneliti naskah setelah di print out. Akurasi ketelitian lebih terjamin ketika melihat hard copy daripada membaca di monitor. Itulah alasan kenapa beberapa redaksi dan editor lebih menyukai kiriman naskah dalam bentuk hard copy.

Jumpalitan mengedit naskah sendiri? Harus! Karena yang pertama adalah: benar, baru setelahnya: bagus.



Oleh : Donatus A. Nugroho


Komentar :

ini pesan Om Farick Ziat juga waktu itu, Om. beliau bilang 'jadilah editor yang objektif pada tulisanmu' dan itu sedang saya pelajari dan coba terapkan.
Terkadang membuat diri sendiri jenuh, Pak. Itu bagaimana mengatasinya?
Donatus A. Nugroho ‎:
Butuh hari lain untuk melakukan self eiting, Hardia. Biarkan mengendap dulu.
Yey..
Tapi, biasanya yang sering terjadi penulis sukar meneliti karyanya sebelum dikirim ke redaksi... pikirnya sudah beres, habisnya untuk mencari ide atau melanjutkan cerita saja sudah berulang-ulang membaca dari awal, jadi bosen deh *termasuk saya

Libatkan orang lain, temanmu, Nurhikmah.

Meskipun cerpen yang kita buat hanya sekali duduk dan jadi saat itu. Kita tidak perlu gegabah untuk cepat - cepat mengirimnya jauh hari sebelum deadline yang di minta. Alangkah lebih baiknya kalau sudah jadi disimpan dulu dan kita perhatikan dengan teliti dan jeli dimana letak kesalahan naskah yang kita ketik. Jika sudah benar-benar yakin akan naskah yang kita edit sudah mantap maka kirimlah segera dengan harapan bahwa naskah kita di terima. Ini pendapatku.
Setelah diendapkan beberapa saat, proses editing akan lebih oke. Apalagi kalau kita sudah agak 'lupa' dengan tulisan tersebut. :D
oh iya biasanya kalo kita udah agak lupa, akan lebih obyektif dalam menilai karya kita sendiri, aku aja pernah baru nyadar tulisanku ancur setelah kebaca seminggu kemudian *kelamaan gak ya?
 
 
Sumber :

0 komen: