Senin, 03 Oktober 2011

Menentukan Segmentasi - Sirkus Penulis #14

MENENTUKAN SEGMENTASI

Seperti halnya seorang pemain sirkus, seorang penulis selain ahli melakukan berbagai trik dan akrobat, juga harus memperhatikan siapa penonton aksinya.

Ada tipe penulis yang tak acuh, menulis begitu saja tanpa mempedulikan siapa dan seperti apa sasaran baca tulisannya (undifferentiated targetting). Ada penulis yang dengan jeli menentukan segmentasi (concentrated targetting) dan ada pula yang sengaja menulis dengan multi sasaran (multisegment targetting), satu tulisan mengarah pada beberapa kalangan sekaligus.

Ketika karya sengaja dibuat untuk dilempar ke pasar, menentukan sasaran baca yang tepat akan sangat menolong sebuah karya lekas laku, dalam artian terbit dan dibeli (dibaca).

Seorang penulis yang kemudian hebat tak perlu cemas, karena ketika sebuah karya bagus dan menarik, ia bisa 'memaksa' pembaca di luar segmentasinya menjadi tertarik untuk menekuni karya tersebut.


Oleh : Donatus A. Nugroho


Komentar :

Cem Acem :
segmentasi itu selain ditentukan umur (teenlit, chiklit, gadis, femina), ditentukan sama apa lagi?

Donatus A. Nugroho :
Cem Acem: yang perlu dipikirkan adalah .... segmentasi menentukan bentuk, bahasa, dll. dalam karya kita.

Astuti J Syahban :
Berpendapat : memakai nama lain, boleh,kan?dari pada mengecewakan penerbit yang sudah memesan. Meniru suker yang suka pakai nama lain juga, apabila cerpen2nya terlalu sering dimuat *plak!

Donatus A. Nugroho :
Bu Astuti J Syahban: boleeeeeh ....

Astuti J Syahban :
Oh, iya, tengkyuh bila boleh pake nama lain. *nyambi setrika

Ernanto Pamungkas :
seperti teori marketing hermawan kertajaya segitiga ....Brand....defferensiasi ...posisioning...memang dunia menulis juga mengenal marketing ya suhu Donatus A. Nugroho?....waaaahh. ilmu baru nih....

Donatus A. Nugroho :
Ya ya ya, Mas Ernanto Pamungkas ... menulis untuk kepentingan komersial tentu mencomot ilmu marketing juga.

Jacob Julian :
lagi-lagi ga boleh asal nulis ya?

Donatus A. Nugroho :
Jacob Julian: boleh asal nulis.
Prosesnya akan menjadi: menulis dulu baru kemudian menentukan segment.
Tapi .... memiliki fondasi segmentasi akan lebih memudahkan proses dan bentuk akhir bangunan.

Jacob Julian :
jadi harus memilih sasaran tembak baru...DOR....

Donatus A. Nugroho :
Eh, bukan, JJ. Menentukan sararan, memilih senapan, memilih peluru, baru dor ...

Jacob Julian :
menentukan sasaran : milih genre
memilih senapan : tema dan plot
memilih peluru : ide cerita
dor : WRITE!!!

Eclipse R Amalia :
Untuk 'memaksa' di butuhkan cerita yang dewa banget. . .
Jadi penulis dewa penuh perjuangan >O<

Donatus A. Nugroho ‎:
Eclipse R Amalia: tidak harus jadi Dewa. Banyak karya yang kemudian dikonsumsi semua kalangan. Seperti halnya kita bisa suka Tom 'n Jerry, meski kita udah bukan anak-anak lagi.

Eclipse R Amalia :
Trus baiknya gimana?
Penulisnya yang dewa ato ceritanya yang dewa?

Donatus A. Nugroho ‎:
Eclipse R Amalia ini filosofis banget .... Menulis sajalah! Menulis apa yang ingin kau tulis. Kita tidak sedang ingin menjadi dewa atau menulis untuk mengubah dunia. 

Ernanto Pamungkas :
bagaimana kita bisa membangun posisioning kita sebagai pengarang....selain menembak....

Donatus A. Nugroho :
Eksistensi, kontinuitas dan growing to be better, Mas Ernanto Pamungkas.

Ernanto Pamungkas :
eksistensi kan butuh pengakuan pak suhu Donatus A. Nugroho...terutama dimuatnya karya kita di majalah atau media lain...nah kalo belum...?

Dyah P. Rinni :
teruslah menulis dan menulis lagi. dan dimuat lagi. dan dapat fans lagi. kemudian menulis lagi.

Ernanto Pamungkas :
growing to be betternya mana?

Donatus A. Nugroho :
menulis hari ini pasti lebih baik dari yang kemarin, Mas Ernanto Pamungkas

Ernanto Pamungkas :
pak Suhu Donatus A. Nugroho....berapa karya sih biasanya orang bisa hasilkan dalam 1 bulan....*iri temen ada yang 1 hari 1 karya..Hik... terutama untuk pemula...

Donatus A. Nugroho :
Susah untuk mentargetkan harus berapa, Mas Er. Masing-masing punya alasan untuk menulis/tidak menulis. Begini saja .... seperti yang saya tanamkan untuk diri sendiri ... diawali dengan "merasa bersalah kalau dalam sehari tidak menulis". Proses kreatif menulis tidak berarti harus melahirkan tulisan.

Ernanto Pamungkas :
Pak Suhu Donatus A. Nugroho..maksudnya : proses menulis kreatif menulis tidak harus melahirkan tulisan?..... 

Kimmy Chan :
Euuuuhhh Om Ernanto, proses kreatif itu gak cuman nulis. Tapi juga berkhayal, riset, dll :3 

Dyah P. Rinni :
yup, kaya' stephen king sampai sekarang masih nulis misteri horror, kan. Dan Brown dikenal sebagai penulis thriller. JK Rowling fantasy adventure untuk anak2. Aku rasa tiap penulis harus menentukan dia akan menjadi seperti apa dan konsisten dengan itu.

Donatus A. Nugroho :
Tidak harus Dyah P. Rinni. Kukira King, Brown dan yang lain tidak seketika menjadi seperti itu. Untuk pemula, menjadi penjelajah justru sangat dianjurkan, sampai kemudian dia akan menemukan 'kekuatan'-nya.


Dyah P. Rinni :
aku nggak tahu apa aku masih jadi dora atau tidak. tetapi dari pertama kali aku nulis sampai sekarang, cerita yang kubuat rasanya selalu sejenis.

Donatus A. Nugroho :
Baca Sirkus yang kemarin-kemarin, Dyah P. Rinni. Itu tidak apa-apa.

Sumber :

0 komen: