Rabu, 12 Oktober 2011

Membaca Lebih dari Sekali - Sirkus Penulis #15

MEMBACA LEBIH DARI SEKALI

Sebuah karya tidak ditujukan untuk orang lain saja, tetapi juga untuk diri sendiri.
Seringkali penulis tergesa untuk mengirimkan karya ke media/penerbit tanpa mau meluangkan waktu dengan sungguh-sungguh untuk membaca dan menelitinya kembali. Mengendapkan tulisan (inkubasi) untuk beberapa saat (jangan juga terlalu lama) penting untuk mematangkan tulisan dan meminimalisir kesalahan. Jika perlu, manfaatkan orang dekat yang kompeten untuk menjadi proof reader atau first reader. Perubahan besar atau kecil biasanya akan terjadi. 

Tak perlu menghakimi tulisan sendiri terlalu keji, pede aja lagi, anggap orang lain tak lebih pintar dari kita. Jika kepuasan sudah mencapai 50% saja, itu saatnya mengetahui nasib tulisan kita dengan mengirimkannya.   

Baca lagi - (cukup) agak puas - kirim.

*sebuah karya baru memiliki efek sihir setelah diterbitkan*


Oleh : Donatus A. Nugroho


Komentar



Divin Nahb :
Pengendapan yang tidak jarang mengubah tulisan kita semula.

Donatus A. Nugroho :
Keraguan ketika naskah masih di tangan, itu biasa. Jangan dijadikan penghambat.

Maria Ulfah :
hm... aku pernah mencoba hal ini. Sebelum kukirim aku meminta teman-teman dan orang terdekatku untuk menilai tulisanku. Dan meminta pendapat mereka. Hasilnya tulisanku makin baik.

Junaidi Ahmad :
inkubasi nya smp berapa lama pak donatus?

Donatus A. Nugroho ‎:
Junaidi Ahmad: bisa 1-2 hari saja (pengalaman saya).

Siti Emma :
Oiya, pak Don. Mau konsul.
Gimana ya caranya membuat cerpen yg batas hal. hanya 5-7 hal. Biasanya kalo ada lomba kan ketentuannya selalu begitu. Saya kalo nulis suka bablas sampe 20hal paling pendek. Kalo nulis 5-10 hal kyknya tulisan saya ngerasa banyak yg bolong dan kurang jelas isinya. Apa ada kiat2 khusus atau emang sayanya yg agak once nih? Maksud kiat2 khusus, gimana kita bs menceritakan 1 tema cerita tp maksudnya jelas gth.

Donatus A. Nugroho :
Buat kerangka karangan, Siti Emma. Jika tidak, kamu akan keringatan memangkas 13 halaman.

Divin Nahb :
Dan jangan dijelaskan terlalu panjang. Pembaca itu pintar. Ada beberapa hal nggak perlu dijelaskan mendetail sampe akar. Diawali dengan mengupas satu konflik saja dengan satu atau dua tokoh. Menurutku begitu.

Siti Emma :
Kadang Pak kerangka sudah dibikin tp msh suka bablas. Saya patokannya ngejelasin ini dan itu. Apa mungkin gara2 itu tulisan saya jd panjang dan melebar kemana2?

Donatus A. Nugroho :
yaaaa.... itu pola pikirnya yang harus dibenahi :)
sulit kalo tidak dibiasakan dengan menulis sebanyak mungkin.

  
Sumber :
Perpustakaan Yayasan Cendol Universal NikkO + MayokO AikO

0 komen: